Anggota DPR RI Arizal Tom Liwafa Raih Gelar Doktor di Universitas Airlangga

Jawa timur | Rabu, 15 Oktober 2025 | 14:04 WIB
Suasana ujian tertutup program doktor Arizal Tom Liwafa di Sekolah Pascasarjana Unair Surabaya (Sumber: Istimewa)

Surabaya, KompasTV Jawa Timur – Anggota DPR RI Komisi V, Arizal Tom Liwafa, berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Kampus Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Ujian tertutup disertasi dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Oktober 2025, menandai puncak dari perjuangan panjang dalam menuntut ilmu.
 
Acara ujian tertutup tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari kalangan akademisi. Tim penguji terdiri dari:
 
- Dr. Mohammad Fakhruddin Mudzakkir, SE., M.Si.
- Prof. Dr. Bagong Suyanto, Drs., M.Si. (Promotor)
- Prof. Dr. Fendy Suhariadi, M.T., Psikolog (Ko-Promotor)
- Prof. Dr. Drs. Thomas Stefanus Kaihatu, M.M.
- Dr. Tuwanku Aria Auliandri, SE.,M.Sc.
- Dr. Zuyyina Choirunnisa SM., MSM
- Dr. Fiona Niska Dinda Nadira, SE., M.SM.
 
Arizal Liwafa tercatat sebagai mahasiswa Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM). Disertasi yang dipertahankan berjudul, "Pengaruh Entrepreneurial Orientation dan Knowledge Transfer Terhadap Innovation Aesthetics dan Sustainable Competitive Advantage."
 
Penelitian ini mengupas tuntas bagaimana orientasi kewirausahaan dan transfer pengetahuan dapat memengaruhi estetika inovasi dan keunggulan kompetitif berkelanjutan. Temuan dari disertasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam konteks inovasi dan daya saing bisnis di Indonesia.
 
Ujian dilaksanakan secara hybrid (offline dan online) di Ruang Kuliah Internasional III, Warmadewa, Lantai 1 Gedung Sekolah Pascasarjana UNAIR, mulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB.
 
Ditemui usai ujian, Arizal Tom Liwafa mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya. Ia juga menjelaskan sedikit mengenai penelitiannya.
 
"Penelitian ini penting untuk memahami bagaimana perusahaan, khususnya UMKM, dapat terus berinovasi dan bersaing secara berkelanjutan di era yang semakin kompetitif ini," ujarnya.
 
Prof. Fendy Suhariadi, Ko-Promotor disertasi, menjelaskan bahwa proses bimbingan dilakukan secara adil dan berorientasi pada capaian mahasiswa. "Desain yang kita buat adalah bahwa mahasiswa tetap kuliah dan mengikuti ujian-ujian sesuai dengan capaian yang dihasilkan. Setiap mahasiswa tidak ada yang diistimewakan dan semua berproses seperti yang dikerjakan oleh mereka sendiri. Apa yang dihasilkan mas Tom ini, ada temuan barunya tentang inovasi estetik," ungkapnya.
 
Senada dengan hal tersebut, Prof. Tommy Kaihatu, salah satu penguji, menambahkan bahwa riset ini memiliki potensi besar untuk pengembangan ilmu PSDM. "Ini menjadi bahan untuk mengembangkan ilmu PSDM dalam rangka meningkatkan sustainability competitive advantage dan UMKM. Tentunya ada inovasi estetik yang perlu dikembangkan oleh UMKM agar mereka bisa berkembang, bisa sustain lagi. Riset ini tidak berhenti di sini. Ilmu tanpa praktek juga akan lumpuh dan pelanggan tanpa ilmu juga akan putus. Tetap harus dikembangkan pendekatan-pendekatan baru senyampang masih ada akses untuk melakukan riset-riset ini," jelasnya.
 
Arizal juga berbagi tips tentang bagaimana ia membagi waktu antara kesibukan sebagai anggota dewan dan tugas sebagai mahasiswa doktoral.
 
"Tentu tidak mudah, tetapi dengan disiplin, prioritas yang jelas, dan dukungan dari keluarga serta kolega, semua bisa dijalankan dengan baik. Saya percaya bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang, dan ilmu yang saya peroleh ini akan sangat bermanfaat dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat," terang Arizal.


TERBARU