Gresik, KompasTV Jawa Timur - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM membuat nasib para pengemudi Angkutan Kota di Gresik, semakin terpuruk. Namun, mereka tidak punya pilihan lain, untuk menghidupi keluarganya, meski terkadang pulang tidak membawa uang sepeserpun.
Sejak kenaikan harga BBM, penghasilan pengemudi angkot di Gresik, merosot tajam. Bahkan, terkadang mereka pulang tidak membawa uang sepeserpun, karena habis untuk beli BBM dan membayar setoran.
Meski demikian, mereka hanya bisa pasrah dan berharap kepada pemerintah agar lebih memperhatikan nasib sopir angkot demi kelangsungan hidup keluarganya.
Sejumlah sopir angkot mengatakan merosotnya penghasilan telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir, pasca kemunculan ojek online, dan kredit motor murah.
Sejak itu, penghasilan sopir terus merosot dan mencapai puncaknya pada kenaikan harga BBM tahun ini. Biaya hidup semakin meningkat, tidak sebanding dengan penghasilan yang diterimanya,
Karena itu, para sopir angkot hanya bisa berharap kepada pemerintah agar bantuan sosial yang diberikan tepat sasaran dan langsung kepada penerima yang berhak.
Untuk meringankan beban warga terdampak kenaikan harga BBM, jajaran Kepolisian Polres Gresik memberikan bantuan paket sembako kepada para sopir angkot, ojol, nelayan dan kuli angkut di Pelabuhan Gresik.
Mereka menyisir terminal, kampung nelayan, dan tempat mangkal para ojek online, yang paling terdampak akibat kenaikan harga BBM.
Kapolres Gresik AKBP Muhammad Nur Aziz mengatakan bantuan paket sembako disalurkan secara bergelombang, di sejumlah titik yang paling terdampak kenaikan harga BBM.
#polresgresik #bantuan #bbm #solar #pertalite #dampak #gresik #jawatimur
Media Sosial Kompas Tv Jawa Timur :
Facebook : https:.www.facebook.com,kompastvjawatimur
Instagram : https:.www.instagram.com,kompastvjatim
Twitter : https:.twitter.com,kompastvjatim
Tiktok : https:.www.tiktok.com,@kompastvjatim
Editor : Wahyu Anggana