Surabaya, KompasTV Jawa Timur - Upaya untuk meningkatkan ketaatan hukum pada anggota, Garnisun Kodam Brawijaya V gelar operasi penegakan ketertiban atau gaktib dan operasi yustisi polisi militer. Data dari Panglima TNI menyebutkan ada sekitar 53,6 % pelanggaran pidana serta 13,5 % desersi Anggota TNI.
Inilah detik-detik penangkapan Anggota TNI yang melakukan pelanggaran di Jalan Ir Soekarno di kawasan Sukolilo, Surabaya. Anggota langsung memberhentikan mobil dinas yang dikendarai oleh para pelanggar. Upaya penangkapan berlangsung cukup dramatis bahkan salah satu anggota sempat melontarkan tembakan peringatan. Namun, ini hanyalah simulasi penegakan ketertiban oleh Satuan Garnisun Kodam Brawijaya V Surabaya.
Selain lakukan simulasi penegakan hukum, Kogartab 3 Surabaya juga lakukan upacara Gaktib mengingat cukup tingginya angka peningkatan pelanggran oleh Anggota TNI, Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi dilakukan untuk menigkatkan ketertiban di lingkup Anggota TNI khususnya di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Dari data yang telah disebutkan oleh Panglima TNI, ada 56 persen peningkatan pelanggaran pidana dan 13 persen disersi atau tindakan yang menarik diri dari tugas kedinasan Anggota TNI.
Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf juga menegaskan bahwa di tahun politik ini, seluruh Anggota TNI harus tetap bersifat netral dan pihaknya juga siap untuk mengawal dan mengamankan pelaksanaan Pemilu 2024.
#anggotatni #kodamvbrawijaya #pelanggaran #surabaya #tni #panglimatni
Media Sosial Kompas Tv Jawa Timur :
Facebook : https://www.facebook.com/KompastvJawaTimur/
Instagram : https://www.instagram.com/kompastvjatim
Twitter : https://twitter.com/kompastvjatim
Tiktok : https://www.tiktok.com/@kompastvjatim
Editor : Luky Nur Efendi