Ponorogo, KompasTV Jawa Timur - Curah hujan yang tinggi memicu tanah longsor kembali terjadi di dusun Tangkil desa Banaran kecamatan Pulung Ponorogo. Longsor kali ini merusak alat deteksi pergerakan tanah yang dipasang pada 2017 silam usai longsor besar yang menewaskan 28 orang di wilayah ini.
Selain merusak alat yang dipasang tim BPBD Ponorogo, longsor juga mengancam 5 rumah warga yang hingga kini masih ditempati pemiliknya. Padahal lokasi longsor susulan hanya berjarak 5 meter saja dari halaman rumah warga.
Warga mengaku terpaksa bertahan tinggal di zona berbahaya rawan longsor, karena saat itu tidak mendapatkan jatah relokasi dari Pemerintah, akibat longsor besar yang terjadi.
Selain memantau pergerakan tanah dan longsor susulan, BPBD hanya bisa mengimbau warga terdampak untuk selalu waspada karena curah hujan tinggi.
Pada 2017 silam longsor menewaskan 28 orang dan merusak infrastruktur Desa, selain itu longsor besar itu juga membuat sejumlah warga lain kini meninggalkan rumahnya, karena zona merah longsor susulan.
#Ponorogo #Jatim #Longsor #Peristiwa #Bencana #2021 #Likuivaksi #Tanah #Mitos #BPBD
MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR :
Editor : Luky Nur Efendi