Sidoarjo, Kompas.TV Jawa Timur - Penertiban ratusan pedagang Pasar Larangan, Kabupaten Sidoarjo, oleh tim gabungan dari Satpol PP, Polisi, dan TNI, berlangsung ricuh. Kericuhan ini dipicu, lantaran para pedagang yang sudah berjualan di halaman pasar tersebut, enggan untuk di relokasi ke bagian belakang pasar yang sebelumnya telah disediakan oleh pihak Dinas Pasar.
Sejumlah ibu-ibu, pedagang Pasar Larangan yang terletak di Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo ini. Nekat untuk melakukan penghadangan, kepada tim gabungan, dari Satpol PP, Polisi, dan Aparat TNI yang sejak senin pagi tadi, hendak melalukan penertiban, kepada ratusan lapak pedagang.
Karena kalah jumlah. Akhirnya, sejumlah pedagang lainnya, turut mendorong tim gabungan, hingga terjadi kericuhan, antara tim gabungan dengan para pedagang. Bahkan sejumlah pedagang yang dianggap sebagai provokator diamankan oleh petugas hingga 2 orang pedagang yang sempat melakukan perlawanan mengalami luka pada bagian kepala.
Penertiban kepada lapak pedagang pasar yang berjualan di halaman Pasar Larangan yang dilakukan oleh tim gabungan ini merupakan penertiban untuk kesekian kalinya. Hal ini dilakukan karena di halaman pasar ini nantinya akan digunakan sebagai saluran drainase.
Menurut rencana, para pedagang pasar ini akan segera di relokasi ke bagian belakang pasar. Dimana pihak Dinas Pasar dan juga Disperindag Kabupaten Sidoarjo, sebelumnya telah menyediakan tempat untuk berjualan. Untuk mengantisipasi kembalinya para pedagang untuk berjualan di tempat semula, tim gabungan akan menempatkan personelnya untuk melakukan penjagaan.
Editor : Wahyu Anggana