Ribuan Warga Meriahkan Gelaran Festival 1001 Tumpeng di Bangelan, Kabupaten Malang!

Kabupaten Malang, Kompas.TV Jawa Timur - Sebagai bentuk syukur kepada sang pencipta, ribuan warga di Desa Bangelan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Gelar Festival 1001 Tumpeng.

Selain mengarak tumpeng keliling desa, festival ini juga diwarnai ritual pengambilan air dari sumber air di lokasi wisata desa setempat dengan menggunakan 7 kendi.

Festival 1001 Tumpeng ini digelar warga Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dengan mengenakan Baju Adat Jawa, ribuan warga desa dengan antusias mengikuti arak-arakan tumpeng.

Tumpeng diarak warga Lereng Gunung Kawi ini menyusuri Jalan Pedesaan hingga kemudian dikumpulkan di lokasi sumber air yang sekaligus menjadi obyek Wisata Tanaka Waterfall desa setempat.

Selain ribuan tumpeng, para warga juga membawa gunungan hasil bumi dalam melengkapi acara festival ini.

Setiba arak-arakan di lokasi sumber air tanaka waterfall, sesepuh desa kemudian menggelar ritual pengambilan air di sumber air ini.

Sebanyak 7 kendi disiapkan untuk tempat pengambilan air. Kendi-kendi ini kemudian dibawa serta ke lokasi 1001 tumpeng dan gunungan.

Setelah ritual pengambilan air dari sumber air usai, acara ini kemudian diakhiri dengan saling rebut tumpeng dan gunungan hasil bumi oleh warga dan disantap bersama di lokasi acara.

Festival 1001 Tumpeng dan ritual pengambilan air dari sumber air ini merupakan bagian dari acara sedekah bumi desa setempat.

Sedekah bumi ini merupakan bagian dari acara tahunan sebagai bentuk syukur kepada sang pencipta atas limpahan hasil pertanian warga.

Selain itu, juga berdoa agara hasil pertanian para warga selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Sedangkan pengambilan air dari sumber air di lokasi Wisata Tanaka menggunakan tujuh kendi memiliki makna adanya tujuh mata air di Desa Bangelan.

Tujuh kendi itu diberikan kepada para perangkat agar amanah dalam menjalankan tugas.

Sumber air tanaka waterfall sendiri merupakan destinasi wisata yang dikelola oleh desa melalui bumdes. Nama sumber air Tanaka sendiri diambil dari nama figur asal Jepang  yang dipanggil Tuan Tanaka.

Tanaka adalah pemimpin pembukaan Dusun Arjomulyo di Desa Bangelan bersama warga dari wilayah Malang Utara atau Singosari pada era penjajahan jepang sekitar Tahun 1942 silam.