Surabaya, Kompas.TV Jawa Timur - Polda Jawa Timur berhasil menekan angka kecelakaan lalu lintas atau laka lantas sebesar 43 persen selama arus mudik dan balik lebaran, dari tahun sebelumnya. Meski demikian, terjadi peningkatan jumlah luka berat dari 12 kasus pada tahun lalu, menjadi 39 kasus pada tahun 2024 ini.
Dengan berakhirnya masa Operasi Ketupat Semeru, Polda Jawa Timur mencatat jumlah laka lantas di wilayah Jawa Timur pada arus mudik dan balik lebaran, mengalami penurunan 43 persen dibandingkan tahun 2023 lalu. Pada tahun lalu tercatat 1.055 kasus kecelakaan, namun pada tahun ini ada 604 kasus kecelakaan. Untuk korban meninggal dunia pada tahun ini ada 24 orang atau turun 85 persen, dibanding tahun lalu yang mencapai 162 orang.
Namun pada tahun ini terjadi peningkatan jumlah korban luka berat dari 12 kasus pada tahun lalu, menjadi 39 kasus pada tahun ini. Sedangkan untuk luka ringan , dari 1.622 kasus pada tahun lalu menjadi 956 kasus pada tahun ini atau turun 41 persen. Selama masa Operasi Ketupat Semeru, Ngawi menjadi daerah yang paling tinggi tingkat fatalitas kecelakaan. Terutama di jalur pantura dan jalur tol di kilometer 572 hingga 585, lantaran menjadi titik lelah pengendara.
Editor : Wahyu Anggana