Surabaya, KompasTV Jawa Timur – Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (Bara Nusa), Gianto Wijaya, mengecam keras usulan Forum Purnawirawan TNI yang meminta pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia menyebut pernyataan tersebut sebagai provokatif dan tidak berdasar.
Menurut Gianto, pasangan Prabowo-Gibran terpilih secara sah melalui pemilu dan belum melakukan pelanggaran hukum maupun konstitusi. “Mohon maaf, Prabowo-Gibran dipilih suara rakyat, Pak,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (28/4/2025).
Ia juga menyebut delapan poin tuntutan yang disampaikan para purnawirawan sebagai tidak logis dan berpotensi menimbulkan kegaduhan serta memecah belah bangsa. “Tidak ada satu pun dari delapan poin itu yang masuk akal dan demi kebaikan negara. Semuanya zonk,” tegasnya.
Gianto menduga isu pemakzulan Gibran hanyalah bagian dari skenario adu domba antara Presiden Jokowi, Prabowo, dan Gibran. Ia menyinggung berbagai isu sensitif seperti proyek IKN, polemik UU TNI, hingga proyek strategis nasional (PSN) sebagai bagian dari upaya tersebut.
Ia mengajak seluruh pendukung tetap solid dan tidak terpecah belah. “Kita harus terus kawal Prabowo-Gibran hingga 2029. Kalau Tuhan dan rakyat merestui, kita lanjut sampai 2034,” katanya.
Diketahui, Forum Purnawirawan Prajurit TNI menyampaikan delapan tuntutan utama, di antaranya: kembali ke UUD 1945 asli, penghentian IKN, pelarangan TKA China, penertiban tambang, reshuffle kabinet, serta mengusulkan pergantian Wapres oleh MPR.
Editor : Wahyu Anggana