Surabaya, KompasTV Jawa Timur – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying bahan bakar minyak (BBM), menyusul penutupan sementara Jalur Nasional Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi. Penutupan jalur vital tersebut dilakukan sebagai langkah revitalisasi guna mencegah bencana longsor.
Imbauan ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua KADIN Jatim Bidang Migas, Tri Prakoso. Ia menekankan bahwa distribusi migas ke masyarakat tetap berjalan dengan dukungan pemerintah provinsi dan para pelaku usaha di sektor energi.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak panik dan membeli BBM secara berlebihan. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah solutif untuk memastikan distribusi migas tetap aman,” ujar Tri dalam keterangannya, Selasa (30/7).
Tri juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Jember, dan para pengusaha migas atas kolaborasi cepat dalam merespons tantangan distribusi akibat terganggunya jalur transportasi utama.
Seperti diketahui, penutupan Jalur Nasional Gumitir berlangsung selama dua bulan. Selama proses revitalisasi, arus lalu lintas menuju Banyuwangi dan Jember dialihkan ke jalur utara. Namun, kondisi ini menyebabkan kemacetan panjang di sekitar Pelabuhan Ketapang hingga puluhan kilometer.
Kemacetan diperparah oleh pembatasan operasi kapal penyeberangan akibat insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya beberapa waktu lalu. Akibatnya, distribusi logistik dan bahan bakar sempat mengalami hambatan.
Tri menegaskan bahwa distribusi migas kini dalam pengawasan ketat dan berjalan terkendali, serta meminta masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan.
Editor : Wahyu Anggana