Surabaya, KompasTV Jawa Timur - Warga di kampung Tembok Gede gang tiga, Surabaya, berhasil mendaur ulang sampah elektronik menjadi barang bernilai ekonomis, seperti tiruan pohon bonsai.
Berkat inovasi yang dilakukan, Pemerintah Kota Surabaya menobatkan kampung Tembok Gede gang tiga sebagai kampung terinovatif.
Di tangan warga kampung Tembok Gede gang tiga, sampah elektronik seperti aneka kabel bekas, tv bekas, dinamo, dan amplifier, disulap menjadi barang bernilai jual tinggi. Diprakarsai oleh Aseyan yang juga merupakan ketua RT, sejak tahun 2018 warga disini mulai mendaur ulang barang elektronik yang sudah tidak digunakan lagi.
“Jadi saya disini memberikan motivasi kepada masyarakat saya, dengan adanya pandemi ini, saya di kampung ini mengolah sampah, baik organic dan non-organic saya jadikan berbagai macam hiasan bernilai jual. Seperti bonsai dari barang bekas, dari limbah elektronik. Tujuan saya memberikan inspirasi kepada warga untuk tetap berkarya meski saat pandemi,” Ungkap Aseyan.
Selain untuk mengurangi sampah elektronik, juga untuk memberikan penghasilan tambahan bagi warga, terutama di masa pandemi, banyak warga disini yang kehilangan pekerjaan.
Adapun sampah-sampah elektronik yang berhasil didaur ulang, salah satunya yakni pohon bonsai yang terbuat dari kabel bekas. Butuh waktu sekitar dua hingga tiga hari untuk membuat pohon bonsai dari lilitan kabel. Untuk satu pohon bonsai dijual dengan harga mulai 50 hingga 200 ribu rupiah.
Tidak hanya mendaur ulang sampah elektronik, warga disini juga mendaur ulang sampah organik. Namun, uniknya sampah organik justru disulap menjadi tanaman-tanaman yang tengah hits, seperti janda bolong dan aglonema.
#Surabaya #Jatim #Daur #Ulang #Recycle #Reuse #Bonsai #Aglonema #Monstera #Janda
MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR :
Facebook
Instagram
Twitter
Editor : Finsa Firmansyah