Kompas TV surabaya raya berita daerah

Ketua DPR RI Puan Maharani Sowan Kiai NU Jatim

Rabu, 2 Maret 2022 | 12:06 WIB
Silaturahmi Ketua DPR RI Puan Maharani dengan para Ulama NU (Sumber: PWNU Jatim Media Center )

Surabaya, KompasTV Jawa Timur – Ketua DPR RI Puan Maharani merajut tali silaturahmi dengan para Ulama NU dengan mendatangi kantor PWNU Jatim, Selasa (1/3) malam. Tiba saat adzan isya berkumandang, Puan didampingi para petinggi PDIP seperti Ahmad Basarah, Abdullah Said, Ketua DPD PDI Jatim Kusnadi dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Puan disambut Wakil Rois Syuriah PWNU Jatim KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali), Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, jajara pengurus lain seperti Prof Dr KH Ali Maschan Moesa, KH Syafrudin Syarif, dan KH Dzulhilmi, KH Jazuli Nur.

Puan mengaku kedatangannya  untuk meminta wejangan dan membangun sinergi dengan NU dalam hal kebangsaan. Spirit Bung Karno dan KH Hasyim Asy’ari coba dikuatkan kembali.

“Saya baru saja bertemu dengan romo Kiai Ali (KH Agoes Ali Masyhuri), juga dengan Ketua PWNU, Kiai Marzuki Mustamar, tentu saja dengan seluruh alim Ulama, untuk bersilaturrahim.  Saya datang menyempatkan bersilaturahmi dengan para kiai mengawali kunjungan saya di Jawa Timur,” papar Puan

Puan mengaku senang disambut dengan ramah oleh para pengurus dan kiai NU Jatim. Sebagai Ketua DPR yang juga cucu dari Proklamator RI, Soekarno alias Bung Karno, dia senang hubungan baik tetap terjalin antara PDIP dengan NU.

“Selama ini (Bung Karno) memang menjalin hubungan yang baik dengan KH Hasyim Asy’ari, kemudian dilanjutkan dengan Ibu Mega bersama dengan Gus Dur,” ujarnya.

Silaturrahmi kali ini dilakukan Puan dalam rangka menguatkan kembali hubungan baik para pendahulu dari kalangan nasionalis dan religius agar tetap bisa melakukan sinergi dalam membangun bangsa dan negara.

“Bangsa dan negara ini tidak mungkin bisa kita bangun jika kemudian kita tidak bergotong royong. Tadi saya diberi wejangan oleh Kiai Ali bahwa silaturahmi itu intinya adalah gotong royong,” kutip Puan.

Padahal gotong royong, lanjut dia, intisari dari Pancasila. Karena itu membangun sebuah bangsa menurutnya tidak mungkin sendirian.

“Kami menyadari kedekatan hubungan antara NU dan PDI Perjuangan ini tentu saja harus kami jahit kembali secara bersama-sama dan gotong royong. Dan di Jawa Timur inilah Bung Karno lahir, Bung Karno besar, dan Bung Karno wafat dimakamkan di Jawa Timur, karenanya saya sebagai cucu Bung Karno merasa punya kedekatan psikologis dengan Jawa Timur,” akunya.

Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar menyampaikan  singkat bahwa  Indonesia merdeka adalah buah dari gotong royong, termasuk berkat peran Ulama. “Negeri ini harus tetap dikawal oleh para Ulama dan kaum nasionalis, oleh dua arus besar ini,” jelas KH Marzuki.

Penulis : Wachid Mukaidori

Editor : Wahyu Anggana



BERITA LAINNYA


Close Ads x