Harga Cabai Anjlok, Petani Rugi Hingga Jutaan Rupiah

Berita daerah | Selasa, 13 Oktober 2020 | 13:38 WIB
Petani cabai panen cabai (Sumber: KompasTV Kediri / Tim Liputan )

Kediri, KompasTV Jawa Timur - Keresahan kini dialami para petani cabai, seperti yang ada di Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Mereka mengeluh setelah anjloknya harga cabai hingga di angka 8 ribu rupiah per kilogram.

Anjloknya harga itu diakibatkan melimpahnya ketersediaan cabai serta buruknya kualitas. Hal itu tentunya juga dampak dari cuaca buruk belakangan ini, yang membuat hasil panen petani rusak.

Kondisi itu membuat petani memilih tidak menggunakan jasa buruh tani untuk menghemat biaya. Bahkan untuk saat ini dalam sekali panen para petani juga mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.

Baca Juga: Berniat usir Hama Tikus, Satu Keluarga Tewas Tersengat Aliran Listrik

Sebelumnya, harga cabai rawit di tingkat petani mencapai 25 ribu rupiah per kilogram. Namun secara berangsur angka tersebut turun hingga ke harga terendah yakni 8 ribu rupiah.

"ya jelas rugi, masalahnya rabuk (pupuk buatan)  mahal, pertumbuhannya nggak bisa bagus, nggak bisa maksimal gitu maksudnya. Sebelum turun itu harganya Rp. 11.000,- terus bisa naik Rp. 25.000,- sampai sekarang anjlok lagi Rp.8.000,- sudah semingguan ini", Kata Sri Wahyuni, Petani Cabai di daerah Ngasem, Kabupaten Kediri ini. 

Baca Juga: Pasokan Berkurang Harga Daging Ayam Potong Merangkak Naik

Kondisi tersebut membuat para petani terancam gulung tikar. ditengah lesunya ekonomi akibat pandemi corona ini, mereka berharap agar harga cabai dapat kembali normal sehingga para petani tetap mampu untuk kembali menanam di musim mendatang.

Para petani berharap, pemerintah dapat segera menstabilkan harga cabai. Sehingga kerugian yang dialami para petani tidak lebih parah lagi.

 


TERBARU