Selamat Hari Jadi Ke-75 Provinsi Jawa Timur

Opini | Senin, 12 Oktober 2020 | 11:46 WIB
Prof Mas’ud Said PhD, Ketua ISNU Jawa Timur (Sumber: Dokpri / Prof Mas’ud Said PhD)

Kurun waktu 1,5 tahun terakhir ini Jawa Timur berkembang secara kualitatif. Salah satu yang menonjol, penguasaan data dan penguasaan lapangan. Leluasa menggerakkan birokrasi tanpa keserimpet dengan kolusi dan nepotisme, karena keluarga gubernur tidak diizinkan  masuk dalam struktur atau proyek pemerintah.

Khofifah sosok pemimpin dengan energi tinggi karena networking-nya yang hidup di kalangan atas, di tengah yaitu kolega pemerintahan sekaligus memiliki akar yang sangat kuat dan luas di kalangan bawah.  Kualifikasi kepemimpinan gubernur dijadikan modal untuk mendorong, mengakselerasi capaian kuantitatif strategis.

Gubernur Jawa Timur Khofifah akan terus melakukan terobosan program kerja yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya dengan tagline CETTAR,  yakni bekerja cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan, akuntable dan responsive.

Melalui Nawa Bhakti Satya, apa yang digagas dalam program unggulan pemerintahannya digambarkan sedemikian rupa sehingga menjangkau kepentingan umum dan aspirasi masyarakat Jawa Timur.

Antara lain peningkatan kesejahteraan (Jatim Sejahtera ), inovasi dan kwalitas pendidikan dan kesehatan (Jatim Cerdas dan Sehat ), ekonomi lokal di daerah dan infrastruktur di daerah ( Jatim Akses ), masalah ketenagakerjaan (Jatim Kerja). Kemudian iklim demokrasi, gotong royong, kerukunan dan kebudayaan ( Jatim Harmoni) , tumbuhnya suasana kondusif untuk pertanian, perikanan dan agro industry ( Jatim Agro), pemberdayaan masyarakat, perempuan dan UMKM ( Jatim Berdaya ), iklim budaya anti korupsi, bekerja dengan efisien dan tata kelola yang baik atau good governance ( Jatim Amanah).

Penulis : Prof Mas’ud Said PhD - Direktur Pasca Sarjana Universitas Islam Malang dan Ketua ISNU Jawa Timur


TERBARU