Puasa Ramadhan dan Ukhuwah Islamiyah
Opini | Minggu, 26 Maret 2023 | 11:31 WIBKompasTV Jawa Timur - Dalam Al-Qur’an, tepatnya surat Al-Maidah ayat 48 disebutkan: “Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.”
Ayat ini memberikan pesan bahwa sejatinya, manusia terlahir dengan aneka potensi yang dimiliki. Dapat saja hal tersebut berupa ciri khas dasar yang memenang ada dan menjadi bawaan saat lahir. Terlahir sebagai laki-laki, perempuan, berambut ikal dan perbedaan lainnya merupakan kondisi yang tidak dapat dielakkan.
Belum lagi karakter diri yang membedakan dengan kalangan lain dari sisi watak, watuk dan wahing sehingga kita menyadari bahwa ada saudara yang tempramental. Demikian juga tidak sedikit yang menyabar, mudah tersinggung dan aneka perbedaan sifat lainnya. Sekali lagi, kondisi ini telah diingatkan Allah SWT sebagai hal yang pasti ada dan menyertai manusia satu dengan lainnya tanpa harus berupaya untuk disamakan lantaran memang kodrati.
Saat menyadari kondisi seperti itu, tidak ada pilihan lain bagi manusia, terkhusus umat Islam untuk menjadikan perbedaan sebagai potensi. Yakni beragam perbedaan tersebut dapat dijadikan sebagai sarana memperkuat persaudaraan atau ukhuwah islamiyah. Tentu saja akan sangat mustahil dalam keseharian kita mencari sahabat, rekan bisnis, teman kuliah, tetangga dan sejenisnya dengan mengesampingkan perbedaan. Bahkan kalau mau jujur, dengan diri sendiri kadang banyak kontradiksi yang melingkupi. Apalagi dengan melibatkan kalangan dan pihak lain.
Sadar dengan kondisi yang ada, maka tidak ada pilihan lain bagi umat Islam untuk menyadari kondisi perbedaan tersebut dan justru menjadikannya sebagai sarana memupuk persatuan atau ukhuwah. Karena, Islam adalah agama yang di dalamnya terdapat konsep persaudaraan sebagai bentuk konsep yang memberikan ajaran jika setiap orang yang bersaudara harus memiliki perhatian di antara mereka. Dengan begitu, hubungan sesama umat Islam menjadi semakin kuat.
Ukhuwah islamiyah memiliki arti persaudaraan yang bersifat keilmuan atau persaudaraan yang didasari oleh kesamaan agamanya yaitu Islam. Konsep ini memberikan pembelajaran jika setiap muslim di dunia ini merupakan saudara bagi muslim lainnya. Seorang muslim harus menganggap muslim lain sebagai saudaranya tanpa perlu memandang latar belakang keturunan, kebangsaan atau pertimbangan lain. Selain itu, juga bisa diartikan sebagai suatu ikatan akidah yang bisa menyatukan hati semua umat Islam yang ada di dunia. Meskipun ada perbedaan tanah tumpah darah yang saling berjauhan, bahasa dan bangsa yang berbeda, namun, karena hal itulah individu umat Islam senantiasa terikat antara satu sama lainnya, sehingga membentuk suatu bangunan umat yang demikian kokoh.
Tujuan dari ukhuwah islamiyah adalah agar bisa mewujudkan hubungan persaudaraan yang ditandai dengan mengharap ridha Allah SWT semata dan bebas dari segala tuntutan kebutuhan, baik itu dari segi duniawi maupun materi. Iman dan keyakinan kepada Allah SWT menjadi perekat utama dalam diri umat Islam, bukan untuk meraih suatu jabatan tertentu, mendapatkan keuntungan tertentu dalam jangkauan waktu pendek maupun dalam jangkauan waktu yang panjang pula serta bukan pula untuk mencari materi maupun hal lain. Yang justru mengemuka adalah bagaimana persamaan dalam agama dan iman ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk kian memperkokoh persaudaraan.