Peran Koperasi Peternak Sapi Perah Atasi PMK
Jawa timur | Senin, 2 Oktober 2023 | 14:36 WIBKabupaten Malang, Kompas.TV Jawa Timur - Eko Yuli Yudiansyah telah tiba di Koperasi Sinau Andandani Ekonomi atau Kop SAE, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Eko mengenakan topi dan jaket berwarna biru tua lengkap dengan sepatu boot. Ia datang ke Kop SAE untuk melihat vaksinasi massal booster kedua yang digelar oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur pada Senin (28/8/2023). Sebelum vaksinasi dimulai, ia melihat satu per satu kondisi sapi perah miliknya.
Sejak wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terjadi di Jawa Timur pada 2022 lalu. Ia harus kehilangan 17 ekor dari 25 ekor sapi perah yang dimiliki. 9 ekor sapi mati dan 8 ekor sapi dipotong paksa akibat terjangkit virus PMK. Eko bingung tindakan yang harus ia lakukan agar sapi perah lainnya tidak terjangkit PMK.
Awal-awal PMK terjadi sekitar April 2022, belum ada obat dan vaksin untuk hewan ternak. "Saya sedih lihat sapi-sapi saya mati. Bahkan ada yang harus dipotong paksa akibat PMK. Saya bingung harus bagaimana," Cerita Eko.
Kesedihan Eko belum usai. PMK tak hanya membuatnya harus kehilangan sapi perah. Namun juga, membuat penghasilannya turun hingga 50% karena produksi susu menurun. Sebelum virus Penyakit Mulut dan Kuku terjadi, 1 ekor sapi perah milik Eko mampu menghasilkan 20 Liter. Namun, saat PMK terjadi turun menjadi 6 Liter susu per ekor.