Prof Ali Masykur Moesa: ISNU "Miniatur" NU Ke Depan

Jawa timur | Selasa, 14 November 2023 | 21:10 WIB
Istimewa Ketua ISNU Jatim, Prof Mas'ud Said PhD ( tengah) saat memimpin Pra Konferwil. (Sumber: Dok. Istimewa )

Surabaya, KompasTV Jawa Timur - Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Prof DR KH Ali Masykur Moesa MSi menilai ISNU adalah "miniatur" NU ke depan, termasuk PW ISNU Jatim.

 

"Saat ini, ISNU telah menapaki fase trust (kepercayaan) dan hope (harapan) yang tinggi dari NU," katanya saat memberi pengarahan secara daring pada Pra-Konferwil ISNU Jatim di Aula KH Bisri Sansuri PW NU Jawa Timur, Surabaya, Selasa (14/11).

 

Di hadapan kader ISNU Jatim dan ISNU cabang se-Jatim di bawah kepemimpinan Ketua PW ISNU Jatim Prof M. Mas'ud Said, ia mengatakan kepercayaan dan harapan NU itu mengacu pada intelektualitas, profesionalitas, dan skill ISNU.

 

"Karena itu, kader-kader ISNU diharapkan meningkatkan 'human capital management' (capacity building) dan menjaga jaringan ISNU di PT, birokrasi, dan masyarakat. Untuk jaringan politik, ISNU berada di tengah dari hegemoni politik yang ada, karena ISNU adalah kawah kebijakan dan kebersamaan," katanya.

 

Pra-Konferwil dimulai dengan laporan dari Ketua Umum PW ISNU, Prof. M. Mas'ud Said, lalu dilanjutkan dengan beberapa Cabang ISNU di Jatim aktif membahas program kerja untuk periode 2023-2028 serta merumuskan rekomendasi dan rancangan organisasi ke depan.

 

Setiap komisi memiliki peran kunci dalam menentukan arah dan strategi PW ISNU. Komisi Rekomendasi dipimpin oleh Prof Teman Koesmono dengan sekretaris Zainul Abidin dari PW ISNU

 

Sementara itu, Komisi Organisasi dikepalai oleh Dr. M. Fadly Yasir dari PP ISNU, didampingi oleh sekretaris Azis Muhammad dari PW ISNU Jawa Timur

 

Komisi Program dipimpin oleh Alfin Mustikiawan dari Cabang Istimewa UIN Maliki Malang, dengan sekretaris Chandra dari PC ISNU Kabupaten Malang.

 

"Program kerja ISNU Jatim telah mencanang delapan program prioritas, diantaranya penguatan ideologi Aswaja, penguatan cabang, penguatan jejaring dengan negara dan pihak internasional, penguatan digitalisasi atau database organisasi secara digital, penguatan kader di pesantren-kampus, dan sebagainya," kata Prof Mas'ud Said.


TERBARU