Digital Library ISNU Jatim Dorong Kecendekiawanan dan Kemajuan

Jawa timur | Kamis, 4 Juli 2024 | 09:16 WIB
Pimpinan ISNU dan Emil Dardak menekan tombol peluncuran Digital Library ISNU Jatim, Rabu (3/7) (Sumber: Istimewa)

Surabaya, KompasTV Jawa Timur - Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dan anggota Dewan Penasehat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim Dr Emil Elestianto Dardak MSc menilai "digital library" yang digagas ISNU Jatim akan mendorong tumbuhnya kecendekiawanan NU dan kemajuan negara.

"Kalau saya pelajari kemajuan negara seperti Singapura, Finlandia, Denmark, Amerika, Korsel, dan sebagainya, terutama negara-negara kecil yang sudah maju itu, ternyata kuncinya bukan sumberdaya alam, tapi teknologi," katanya dalam peluncuran 'Digital Library' ISNU Jatim di Surabaya, Rabu (3/7) malam.

Dalam acara yang dihadiri Ketua Umum PP ISNU Prof DR HC Ali Masykur Moesa, Penasehat ISNU sekaligus Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof DR M Nasih, serta Stafsus Wapres KH Masduqi Baidlowi, Emil menjelaskan kemajuan bangsa Indonesia saat ini mencapai pertumbuhan ekonomi 5 persen.

"Untuk menjadi negara maju itu mestinya mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen lebih, tapi sekarang 5 persen saja ngos-ngosan (sekuat tenaga). Karena itu perlu fokus pada kunci kemajuan yakni teknologi, bukan pertambangan atau pertanian. Orang-orang terkaya di negara-negara maju itu bukan karena sumberdaya alam yang melimpah, tapi teknologi. Kita banyak sumberdaya alam, tapi belum mandiri," katanya.

Oleh karena itu, Emil Dardak mengapresiasi "Digital Library" karena akan mendorong tumbuhnya kecendekiawan di kalangan NU dan mendorong fokus pada kunci kemajuan negara, sehingga ISNU Jatim menjadi pioner dalam "Islamic Scholars" di kalangan NU secara nasional.

"Dengan Digital Library, ISNU akan memiliki dua peran penting yakni mewadahi potensi/dialektika intelektual dan kecendekiawanan sebagai produser, bukan konsumer. Digital Library akan mendorong Islamic Scholars di NU," katanya dalam acara yang juga dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemprov Jatim, Dewan Pendidikan, MUI, dan PWNU.

Pandangan itu didukung Penasehat ISNU Jatim yang juga Rektor Unair Prof DR M Nasih. "Dari sisi infrastruktur kesehatan, pendidikan, dan sains itu, kita masih sangat berat untuk maju, karena itu perlu tindakan radikal dalam infrastruktur non-teknis itu. Di sini, ISNU dapat berperan dalam menumbuhkan inovasi atau teknologi," katanya.

1
2

TERBARU