Haru Orang Tua Wakili Wisudawan Yang Meninggal Sebelum Wisuda Untag Surabaya

Jawa timur | Senin, 2 September 2024 | 14:13 WIB
Orang Tua Almarhum Birul Dzakiri saat menerima ijazah dari Rektor Prof Mulyanto Nugroho di Wisuda ke-129 Untag Surabaya, Minggu (1/9/2024). (Sumber: Istimewa)

Surabaya, Kompas.TV Jawa Timur - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali menyelenggarakan Wisuda ke-129 yang berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, acara diikuti oleh 923 wisudawan dari Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Fakultas Hukum. Wisuda dilanjutkan pada hari kedua dengan 834 wisudawan dari Fakultas Teknik, Fakultas Vokasi, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.


Namun, terdapat momen haru dalam pelaksanaan wisuda di hari kedua yang berlangsung pada Minggu 1 September 2024. Salah satu mahasiswa Prodi Teknik Informatika - Birul Dzakiri, asal Mojosari, Kabupaten Mojokerto, dan merupakan putra dari pasangan Mustain dan Marodik, yang diwisuda secara absensia karena telah meninggal dunia sebelum sempat menyelesaikan proses wisudanya. Piagam kelulusan diberikan secara simbolis kepada orang tua almarhum sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kerja keras Birul. 

Saat dipanggil menerima ijazah, kedua orang tua almarhum Birul nampak haru dan berlinang air mata, yang sontak membuat ratusan peserta wisuda yang hadir larut dalam keharuan. Bahkan, Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho juga tampak berlinang air mata.

"Saya selaku rektor, mewakili seluruh sivitas akademika Untag Surabaya mengucapkan turut berduka cita sekaligus selamat atas kelulusan ananda Birul Dzakiri," ucap Prof Nugroho sembari menyerahkan ijazah kepada Mustain, ayah almarhum Birul. 

Kepada awak media seusai wisuda Ayah Almarhum Birul mengungkapkan bahwa tak ada gejala sakit yang tampak sebelum kepergian putranya itu. Setahunya, almarhum tidak memiliki riwayat penyakit serius. Baru saat opname diketahui jika almarhum mengalami infeksi darah.

"Dia awalnya panas, saya bawa ke mantri satu kali, dokter satu kali. Obat habis masih panas. Dia tidak punya riwayat penyakit. Baru divonis setelah tranfusi darah 4 kantong katanya infeksi darah," jelas Mustain sembari menahan sedihnya.

Dosen pembimbingnya, Supangat, Ph.D., ITIL., COBIT., CLA., CISA menjelaskan Birul Dzakiri mengikuti sidang proposal tugas akhir pada Selasa, 26 Juli 2024 lalu. Tugas akhirnya berjudul 'Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bibit Bebek Siap Telur yang Unggul dengan Metode Simpel Additive Weighting'. Selain itu Supangat juga memberikan kesan mendalam saat mengenang sosok almarhum.

"Birul adalah mahasiswa istimewa yang selalu menunjukkan sikap rendah hati, sederhana, dan tekun dalam menjalani setiap tugas," papar Supangat. 

Wisuda ke-129 Kampus Merah Putih ini ditutup dengan penuh kebanggaan, haru, dan optimisme. Para wisudawan diharapkan mampu menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara.


TERBARU