Aipni Cegah Perundungan Mahasiswa dan Dorong Lulusan Ners Bersaing di Kancah Internasional

Jawa timur | Selasa, 1 Oktober 2024 | 16:31 WIB
Giat Rapat Tahunan Anggota Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) 2024 di Surabaya (Sumber: Istimewa)

Surabaya, Kompas.TV Jawa Timur - Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) menggelar kegiatan Rapat Tahunan Anggota dengan tema Penguatan Pendidikan Tinggi Keperawatan dalam Transformasional Kesehatan Menuju Indonesia Emas.

Giat yang berlangsung selama 3 hari tersebut dihadiri oleh para pimpinan dan akademisi dari berbagai institusi pendidikan keperawatan di seluruh Indonesia. Dalam rapat tahunan ini, AIPNI berfokus pada strategi untuk memperkuat pendidikan keperawatan di Indonesia dalam rangka mendukung transformasi sektor kesehatan nasional.

Ketua Umum AIPNI, Agus Setiawan, S.Kp., MN, DN., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pendidikan keperawatan yang berorientasi pada kualitas, inovasi, dan kolaborasi lintas disiplin ilmu sebagai langkah strategis untuk mewujudkan sistem kesehatan yang tangguh dan inklusif di Indonesia.

"Pendidikan tinggi keperawatan harus berperan sentral dalam mempersiapkan tenaga kesehatan yang kompeten, profesional, dan memiliki daya saing global. Dengan penguatan kurikulum yang berbasis pada transformasi digital dan kolaborasi internasional, kita dapat bersama-sama menciptakan tenaga kesehatan yang mampu memberikan layanan prima bagi masyarakat Indonesia menuju era Indonesia Emas," Agus Setiawan, di Hotel Shangri-la, Surabaya. (Selasa 1 Okt 2024).

Dalam kesempatan yang sama Agus Setiawan juga menyoroti ragam isu terutama di bidang pendidikan kesehatan seperti kasus stres mahasiswa,hingga berujung perundungan.

"Seperti yang kita ketahui, saat ini sudah keluar standar kurikulum yang baru tahun 2023.Aipni membuat modifikasi itu, termasuk menyusun metode pembelajaran yang baru yang tentu ini berimplikasi, ke cara pembelajaran dan memperhatikan juga beban studi. Karena masalah terkait stres mahasiswa yang tinggi diantaranya karena beban studi padat."lanjutnya.

Di sisi lain dirinya juga menjabarkan peluang dan tantangan lulusan ners atau perawat yang saat ini banyak dibutuhkan di kancah internasional, seperti Negara Austria, Australia, Jepang hingga timur tengah. Kendati masih terkendala kompetensi bahasa bagi para lulusan, namun pihaknya optimis dapat bersaing.

"Untuk kndala saat ini lulusan ners banyak dibutuhkan di luar negeri, nah ini satu sisi jadi peluang dan tantangan, kita masih menyelenggarakan dengan standar nasional yaitu ruang untuk mengembangkan kemampuan internasional masih terbatas terutama di kemampuan bahasa. Dari asosiasi mencoba pembinaan terhadap anggota dan jejaring kerjasama antar anggota, jadi dikuatkan kompetensi mahasiswa dan dosennya,kompetensi kurikulumnya sehibgga akreditasi programnya bagus." tutup Agus.


TERBARU