Lestarikan Budaya Dan Asah Kreativitas Generasi Muda Melalui Lomba Tari Nasional
Jawa timur | Kamis, 9 Januari 2025 | 10:49 WIBSurabaya, KompasTV Jawa Timur - Guna memberikan wadah berkreatifitas generasi muda di bidang seni khususnya tari atau dance, digelar acara National Dance Competition "Inspirasi Diri". Acara yang digelar di Universitas Airlangga Surabaya, untuk babak penyisihan regional Surabaya, diikuti 11 Grup dari tingkat SMA/SMK serta 3 Grup Perwakilan Perguruan Tinggi.
National Dance Competition yang digelar oleh iForte dan Protelindo Group memberikan peserta lomba berkreasi menunjukan bakat berkesenian tari. GM Marketing Communication of iForte Victor Sihombing mengatakan National Dance Competition bertema “Inspirasi Diri” bertujuan mengajak para pelajar SMA hingga universitas untuk berkompetisi di bidang seni tari dengan mengedepankan budaya Nusantara.
"Kompetisi ini diharapkan dapat membuka kesempatan bagi generasi muda untuk menunjukkan bakat dan kreativitas seni melalui tarian yang dipadukan lagu pop Inspirasi Diri," katanya. Viktor menambahkan, untuk juara pertama dalam setiap regional, lanjutnya, akan otomatis mengikuti babak grand final yang akan digelar di Jakarta pada 25 April 2025.
" Dari setiap wilayah akan dipilih tiga terbaik dari tiap kategori, yakni SMA/SMK dan Universitas. Juara pertamanya secara langsung mewakili regional tersebut pada babak Grand Final yang akan dilaksanakan di Jakarta," tuturnya.
Tim dance Clique dari SMAK Saint Louis 1 Surabaya dan Sogenzi dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berhasil meraih juara 1 dalam ajang National Dance Competition "Inspirasi Diri" Regional Surabaya dan berhak lolos ke grand final.
Kapten tim Clique Feliska Lasonda mengatakan untuk mengikuti kompetisi yang diselenggarakan di 15 kota besar di Indonesia itu, timnya membawakan dua koreografi, yaitu koreografi wajib menggunakan lagu "Inspirasi Diri" yang dipersiapkan selama dua bulan dan koreografi bebas yang dilatih hanya dalam lima hari.
"Untuk koreo wajib Inspirasi Diri agak lama persiapannya, kurang lebih dua bulan, kalau yang bebas itu cuma lima hari persiapannya karena ke potong waktu libur sekolah," katanya.
Sedangkan konsep dari koreografi bebas, lanjutnya, yang diangkat adalah perubahan dari tradisional ke modern untuk menghubungkan unsur komunikasi menggunakan properti seperti koran dan gawai.
"Dari konsep itu pesannya bahwa hidup di era modern memberi kesempatan untuk berkembang, tetapi tradisi yang membentuk karakter kita sejak dini tidak boleh dilupakan. Moto kami adalah maju tanpa meninggalkan akar," ujarnya.
Dua grup peraih juara pertama untuk regional Surabaya akan tampil di babak Grand Final yang akan digelar di Jakarta, April mendatang. Persiapan juga akan terus dilakukan dua grup wakil regional Surabaya agar bisa tampil baik dan meraih juara di babak Grand Final.