Usung Spirit Kartini, IKWI Jatim Berdayakan Perempuan

Jawa timur | Sabtu, 26 April 2025 | 10:04 WIB
Para Keluarga Wartawan Jatim usai Kegiatan Merangkai Bunga juga Bagi-Bagi hadiah. (Sumber: Istimewa)

Surabaya, KompasTV Jawa Timur - Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Jawa Timur menggelar acara Peringatan Hari Kartini 2025 di Gedung Sekretariat PWI Jatim, Jl Taman Apsari 15-17 Surabaya, Jumat 25 April 2025.

Kegiatan meliputi lomba merangkai bunga kebun, pembacaan surat Kartini dan pembacaan puisi bertemakan Kartini, kesetaraan dan pemberdayaan perempuan.

“Kegiatan ini meningkatkan soliditas, kekeluargaan dan silaturahmi agar keluarga besar wartawan semakin erat, dan mendorong woman empowerment,” Ketua IKWI Jawa Timur, Endang Suprapti.

Endang juga menjelaskan, tidak ada alasan khusus  melombakan merangkai bunga ini selain  mengapresiasi kemampuan ibu-ibu IKWI dalam berkarya.

“Ini kegiatan sehari-hari yang dilakukan ibu-ibu di rumah, kemudian dibawa ke sini. Sesederhana itu,” tutur Endang.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Lutfil Hakim menilai memperingati Hari Kartini bukan sekadar perayaan semata, tapi bagaimana membangun semangat pemberdayaan wanita.

“Perlu keterlibatan seluruh stakeholder media, keluarga besar pers, termasuk para istri jurnalis,” katanya.

Menurut Lutfil, yang tak kalah penting adalah spirit Kartini itu bisa terus digelorakan dan menjadi gerakan, yang kemudian membuat wanita itu lebih berdaya, lebih dihormati.

Salah satu juri merangkai bunga sekaligus anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Imam Syafi’i menyatakan siap memfasilitasi bakat terpendam anggota IKWI Jatim.

“Komisi D DPRD Surabaya, yang kebetulan saya ada di komisi ini, bermitra dengan Dinas Ketenagakerjaan. Saya bisa minta mereka  memberikan pelatihan bagaimana merangkai bunga yang memiliki nilai komersial. Ke depan bukan sekadar hobi, tapi bisa menjadi komoditi yang bisa menghasilkan uang,” ujar Imam.

Imam menyebutkan Komisi D juga bermitra dengan Komite Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). “Bukan untuk KDRT-nya, tapi di PPA ini ada banyak program pemberdayaan perempuan yang bisa dikerjasamakan,” terangnya.


TERBARU