Awali Karir di Media Warek Untag Surabaya Kembangkan Potensi Pendidikan Tinggi
Jawa timur | Rabu, 8 Oktober 2025 | 09:23 WIBSurabaya, KompasTV Jawa Timur - Sosok Dr. Sumiati, M.M., Wakil Rektor III Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, dikenal sebagai perempuan tangguh yang meniti karier dari bawah. Siapa sangka, sebelum dikenal sebagai akademisi dan tokoh pemberdayaan perempuan, Sumiati justru mengawali langkahnya di dunia media.
Perempuan kelahiran Gresik, 4 Januari 1969, itu pernah berkarier di Salah satu TV Swasta Surabaya pada awal 1990-an, masa ketika hanya ada dua televisi swasta di kota itu. Ia ditempatkan di Departemen Programming, menulis sinopsis film untuk surat kabar dan promosi program televisi. Di sanalah ia berguru langsung pada budayawan Arswendo Atmowiloto, yang melatihnya menulis dengan bahasa yang hidup dan menggugah.
“Saya belajar menulis bukan sekadar untuk dibaca, tapi untuk membuat orang merasa. Dunia media melatih saya berpikir cepat, bekerja total, dan berani tampil di depan publik,” kenang Sumiati.
Namun jalan hidupnya berubah ketika pemerintah mewajibkan stasiun televisi swasta memusatkan siaran di Jakarta. Kondisi keluarga yang sedang sulit membuatnya memilih pulang ke Gresik dan meninggalkan karier media yang dicintainya. Sejak saat itu, pendidikan menjadi panggilan hatinya.
Setelah menempuh S2 Magister Manajemen di Untag Surabaya, ia bergabung sebagai dosen tetap pada Desember 1996. Konsistensinya membawa ia dipercaya menduduki berbagai posisi strategis hingga akhirnya dilantik menjadi Wakil Rektor III pada 19 Agustus 2025.
Sumiati dikenal sebagai sosok akademisi yang visioner dan pekerja keras. Salah satu prestasi besarnya adalah saat dipercaya menjadi Komandan Pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 Untag Surabaya pada 2016. Di bawah kepemimpinannya, lembaga ini tumbuh menjadi benchmark nasional, bahkan dijadikan rujukan oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Ia juga merupakan Master Assessor BNSP satu-satunya di Untag Surabaya dan memiliki Sertifikat Instruktur Level 6. Tak hanya itu, ia sering diminta menjadi narasumber pelatihan DPRD dan program pemberdayaan perempuan di berbagai daerah.