Awal Ramadan Potensi Beda, Tunggu Sidang Isbat Sore ini
Agama | Jumat, 1 April 2022 | 13:31 WIBSurabaya, KompasTV Jawa Timur - Ada kemungkinan terjadi perbedaan awal Ramadan 1443 H karena metode penetapan yang digunakan tidak sama. Ada yang akan mengawali Ramadan pada 2 April 2022 dan kemungkinan ada pula yang mulai puasa pada 3 April 2022.
Potensi perbedaan awal ramadhan ini sebelumnya pernah juga terjadi karena adanya perbedaan metode penetapan. Ada yang menggunakan metode hisab wujudul hilal, ada yang menggunakan imkanur-rukyat.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib mengajak umat menunggu hasil sidang Isbat yang digelar Jumat (1/4) sore ini di kantor Kemenag Jakarta.
“Jika pun ada beda awal Ramadan, sudah semestinya kita mengedepankan sikap saling menghormati dan menjaga kerukunan agar tidak mengurangi kekhusyu’an dalam menjalani ibadah puasa,” pesan Adib, mengutip laman resmi Kemenag RI.
Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah Kemenag RI, Ismail Fahmi dalam laman resmi Kemenag menerangkan pada hari pelaksanaan rukyat atau pemantauan, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit.
Fakta ini yang menjadi dasar bagi mereka yang menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal untuk menetapkan awal Ramadan bertepatan 2 April 2022.
Beda dengan Kemenag, sebagaimana fatwa MUI, menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah berdasarkan metode Hisab dan Rukyat. Hasil perhitungan astronomi atau hisab, dijadikan sebagai informasi awal yang kemudian dikonfirmasi melalui metode rukyat (pemantauan di lapangan).