Khofifah Pimpin Apel Siaga Bencana Hadapi Cuaca Ekstrim

Berita daerah | Jumat, 21 Oktober 2022 | 11:00 WIB
Gubernur Jatim dan Pangdam V/Brawijaya cek peralatan siaga bencana di Makodam V/Brawijaya, Kamis (20/10) (Sumber: Dok. Istimewa )

Surabaya, Kompas TV Jawa Timur – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama TNI - Polri terus memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk kesiapsiagaan dan mitigasi bencana secara terstruktur dalam menghadapi cuaca ekstrem. 

Wujud sinergi itu direalisasikan melalui apel gelar pasukan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam wilayah Jatim Tahun 2022 di Lapangan Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Kamis (20/10).

Dalam apel kali ini dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol. Toni Harmanto, Pangkormada II Laksda TNI Hutabarat, jajaran PJU Polda Jatim dan PJU Kodam V Brawijaya, serta unsur BPBD Jatim.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh elemen strategis khususnya pemerintah kabupaten/kota di Jatim dalam kondisi siap siaga.

Lima hal utama yang harus disiapkan yakni rencana kontigensi, personel dan peralatan penanggulangan bencana, dan simulasi, gladi serta latihan-latihan secara terpadu. Selain itu, Khofifah juga berpesan agar pemerintah kabupaten/kota memperkuat koordinasi antar lembaga dan terakhir monitoring perkembangan cuaca secara intensif.

“Pemantauan kondisi alam dan aktivitas terhadap potensi bencana pada daerah-daerah yang memiliki resiko tinggi mohon dilakukan secara terus-menerus. Termasuk semua desa tangguh bencana juga harus siap siaga,” pesan Gubernur Khofifah.

Pada 17 Oktober 2022 lalu, lanjut Khofifah, BMKG telah mengumumkan potensi cuaca ekstrem di wilayah provinsi Jawa Timur.


Berdasarkan analisis dinamika atmosfer di wilayah Jatim, menunjukkan pola konvergensi serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.

Aktifnya fenomena gelombang atmosfer equatorial rossby serta suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +0,5 sampai +2,5 derajat Celcius yang mengakibatkan suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.

Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan-awan cumulonimbus yang semakin intens dan dapat menyebabkan cuaca ekstrim seperti hujan lebat, angin kencang, angin putting beliung dan hujan es.

“Kami menyampaikan terima kasih selain personil yang aandal dan berpengalaman, juga berbagai peralatan penanggulangan bencana telah disiapkan jajaran Kodam V/Brawijaya, Koarmada II, Polda Jawa Timur, juga BPBD Jawa Timur,” pujinya.


TERBARU