Pemkot Surabaya dan GVCC Kolaborasi Renovasi Rumah Tidak Layak Huni

Berita daerah | Selasa, 27 Desember 2022 | 17:33 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Bersama Gembala Sidang GVCC Herman Santoso Menyerahkan Bantuan Renovasi Rumah Rutilahu (Sumber: Alfian Rahman / KompasTV Surabaya)

Surabaya, KompasTV Jawa Timur - Pemerintah Kota Surabaya berkolaborasi dengan Gereja Victory Church Community (GVCC) untuk menggencarkan program ‘Dandan Omah’ perbaikan rumah tidak layak huni Rutilahu.

Pemkot sendiri menargetkan 900 rumah tidak layak huni tuntas direnovasi di tahun 2022 ini. Kali ini satu rumah tidak layak huni milik Pasutri Edi Sunarno Tejo Utomo (69) Dan Cihwaing (65) , Di Dukuh Setro 1a/4 Tambaksari Surabaya tuntas di renovasi pemkot surabaya berkolaborasi dengan Gereja Victory Church Community (GVCC), Selasa (27/12/2022).

Pasangan yang sudah tinggal di rumah tersebut sejak tahun 90 an ini merasa bahagia lantaran terpilih menjadi salah satu warga yang mendapat bantuan renovasi rumah hasil kolaborasi Gereja Victory Church Community (GVCC) Dan Pemkot Surabaya.

“Kami sangat senang rumah kami sudah diperbaiki, sekarang sudah bagus dan yang penting tidak “nyumber”,” kata edi.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, menyebut kolaborasi yang dilakukan pemkot  dengan GVCC ini adalah suatu bentuk toleransi dalam hal kemanusiaan. Menurutnya ketika pemerintah kota membangun rumah tak layak huni semua elemen bergerak, untuk bergotong royong saling bantu di surabaya.

“Ada Baznas ada Gereja Cictory mereka luar biasa, bukan hanya rumah kristiani tapi juga mushola juga direnovasi, inilah surabaya sebagai kota toleransi,” papar Cak Eri.

Hari ini kata Cak Eri sudah dicontohkan tanpa melihat agama apa, jamaah dari mana, suku apa tapi dengan dasar kemanusiaan bersama sama mengentas kemiskinan.

“Kami berharap warga surabaya semuanya bisa ikut saling membantu untuk menjadi kota yang berkah,” tandasnya.

Sementara itu, Herman Santoso, Gembala Sidang GVCC mengatakan, bukan hanya jumlah rumah yang dibangun namun manfaatnya yang bakal ditambah, seperti halnya kualitas rumah yang dibangun.

“Rumah yang direnovasi tak hanya layak huni. Tapi juga harus memenuhi standar, tembok kokoh, pencahayaan, jendela, toilet, sirkulasi udara rumah tersebut,” katanya.

Program ini dilakukan dengan merenovasi rumah warga tidak mampu sesuai usulan dan masukan dari masyarakat dan anggota gereja.

Tujuannya mengembalikan fungsi dan kualitas tempat tinggal tidak mampu dengan layak.

“Karena beberapa titik rumah ini ukurannya beragam. Tidak semua rumah dihuni hanya satu keluarga saja. Ada satu rumah yang isinya sampai banyak keluarga. Tentu, nilai perbaikannya bebeda-beda,” lanjutnya.

Surya Kwan dari tim bedah rumah gvcc menambahkan bedah rumah di dukuh setro ini adalah rumah yang ke 7. Selain itu juga ada 1 musolla dan 30 gereja.


TERBARU