Pemkot Surabaya dan YMI ITS Renovasi Keluarga Kurang Mampu

Berita daerah | Selasa, 14 Februari 2023 | 15:40 WIB
Simbolis Serah Terima Kunci Rumah Dari Pihak Pemkot Surabaya dan YMI ITS kepada pemilik rumah Zainal (Sumber: Alfian Rahman / KompasTV Surabaya)

Surabaya, KompasTV Jawa Timur - Pemerintah Kota Surabaya terus gencar menjalankan Program Dandan Omah atau Rumah Tak Layak Huni (Rutilahu) dengan target lebih dari 3 ribu unit renovasi rumah keluarga kurang mampu Di Surabaya.

Kali ini berkolaborasi dengan Yayasan Manarul Ilmi Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (YMI ITS), Rutilahu berhasil merenovasi rumah milik Zainal Arifin di Jalan Tempurejo IX, Sutorejo, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya.

Rumah warisan  keluarga Zainal ini tak hanya dipugar tapi juga didesain menjadi lebih lebar dari ukuran sebelumnya 3x7 meter menjadi 5 x 7 meter.

Zainal mengungkapkan sejak rumah ini dibangun belum pernah dilakukan renovasi. Dengan penghasilan bersama istrinya dari sablon dan jahit, ia hanya bisa menghasilkan Rp 1,5 juta tiap bulannya.

"Itupun habis buat sehari-hari sama sekolah anak yang sekarang SD dan SMA. Makanya tidak pernah terpikirkan buat renovasi," ujarnya ketika ditemui, Selasa (14/2/2022).

Dikatakan Zainal, kondisi rumahnya memang cukup memprihatinkan, apalagi saat hujan banyak bagian di rumahnya yang bocor sehingga ia harus menaruh banyak ember untuk menampung air hujan yang masuk ke rumah.

Di sisi lain, Adi Dharma, Ketua 1 YMI ITS  dipilihnya rumah Zainal tak lepas dari lokasinya yang masih berada di sekitar ITS. 

Apalagi YMI ITS yang didirikan oleh seluruh mantan Rektor ITS memiliki beberapa Program Kemanusiaan, salah satu diantaranya adalah Program Bedah Rumah.

"Program bedah rumah sudah pernah dijalankan di beberapa kota di Jatim, Seperti Lamongan, Sidoarjo, Jember, Surabaya, bahkan pembangunan 10 Huntara untuk Korban Semeru," lanjutnya.

Kali ini, Program Rutilahu milik Pemkot Surabaya selaras dengan Program Bedah Rumah YMI, untuk itu YMI merespons dan mengambil bagian dalam Kolaboraksi Kemanusiaan ini.

" Alhamdulillah berkat bantuan dari para Donatur YMI ITS kali ini dari PDAM Surabaya hingga Alumni ITS, rumah Bapak Zainal Arifin bisa direnovasi menjadi Lebih Baik dan Lebih Layak Huni,"ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan rasa syukurnya program Rutiluhu ini masih berjalan untuk membantu warga Surabaya yang tinggal di rumah tidak layak. Hal ini menurutnya tak lepas dari bantuan berbagai pihak, termasuk kali ini dari YMI ITS.

"Sekarang Pak Zainal dan Istri bisa lebih fokus vekerja memperbanyak jumlah produksi jahitan. Kalau bisa gabung koperasi. Jadi bisa memperbaiki perekonomian keluarga karena masih ada anak-anak," ujarnya.

Dikatakan Eri, permintaan Rutiluhu di Kota Surabaya cukup banyak, sehingga  tidak mungkin diselesaikan sendirian oleh pemkot dengan kekuatan APBD.

Untuk itu, pemkot menggandeng berbagai stakeholder untuk memenuhi permintaan itu, di antaranya perusahaan-perusahaan melalui CSR-nya, para pengembang, dan juga melalui Baznas Kota Surabaya.


TERBARU