Di bidang ekonomi juga akan diinisiasi kontak dagang pengusaha Jatim dengan para saudagar dari Yala. Hubungan pengusaha dari kedua wilayah pernah digalang oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI).
Dalam situs kemlu.go.id dapat dilihat inisiatif business-matching oleh pemerintah RI pada 2022 lalu. Tujuannya adalah mempromosikan produk makanan, minuman dan hasil rempah dari Indonesia.
Meski diadakan secara daring karena pandemi, kegiatan Kemenlu tersebut mampu menarik perhatian dengan hadirnya beberapa calon buyers dan distributors di Thailand Selatan.
Dari pihak Indonesia hadir staf Atase Perdagangan KBRI Bangkok serta beberapa wakil perusahaan selaku produsen aneka produk berupa kopi, teh, makanan, serta rempah.
Business-matching diadakan menimbang potensi besar Propinsi Yala untuk promosi produk Indonesia. Di Yala ada 2.000-an warga Thailand merupakan alumni sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
Penduduk Yala yang sebagian besar berasal dari rumpun Melayu sangat lekat baik budaya maupun selera makanan dari Indonesia. Penduduk Yala pun sangat menyukai produk makanan Indonesia sesuai selera. Animo pengusaha Yala cukup besar memasarkan produk dari Indonesia.
Patut dicatat, kegiatan Kemenlu tak bersifat hit and run namun berkelanjutan. Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Songkhla melaksanakan kunjungan kehormatan ke Wakil Gubernur Yala. Pada pertengahan 2022 lalu diadakan Melayu Day diikuti pengusaha Melayu dari negara ASEAN.
Dari Indonesia hadir Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Batam terlibat kemitraan dengan pengusaha tergabung dalam Asosiasi Bisnis Propinsi Yala. Wakil Gubernur Propinsi Yala antusias dan berharap kegiatan terus berlanjut.
Editor : Muhammad Bisri Affandi