KompasTV Jawa Timur - Bulan Ramadan adalah bulan yang mulia. Bulan di mana Allah menurunkan kitab suci al-Quran. Bulan di mana berpuasa menjadi suatu hal yang wajib. Banyak pahala yang dilipat gandakan oleh Allah SWT dalam bulan suci ini. Tidak heran, jika banyak umat Islam berlomba-lomba untuk melakukan ribuan kebaikan di bulan penuh rahmat ini.
Nuansa Ramadan merupakan moment yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam, terutama dengan tujuan memperbanyak ibadah, salah satunya dengan bersedekah. Banyak orang berbondong-bondong bersedekah dalam moment ini. Mulai dari berbagi parcel, sembako, takjil, kue, bahkan makanan. Begitu indah Islam mengajarkan umatnya tentang pentingnya berbagi. Di balik sedekah, seseorang secara otomatis telah menyempurnakan dirinya tentang keimanannya. Seorang yang bersedekah, telah membenahi dirinya tentang hubungan dirinya dengan Tuhannya dan juga dengan sesama manusia. Berikut adalah kemuliaan orang yang bersedekah:
Sebagai kesempurnaan iman dan Islam
Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi alam semesta. Karena itu, Islam bukan hanya mengajarkan bagaimana seorang muslim itu berhubungan dengan tuhannya, akan tetapi Islam juga mengajarkan bagaimana seorang muslim itu berhubungan baik dengan keluarganya, tetangganya dan masyarakatnya. Rasa empati sosial dalam ajaran Islam bukan hanya dalam wacana-wacana kosong yang tanpa aplikasi. Akan tetapi, rasa empati sosial dalam Islam diwujukan dengan tindakan-tindakan nyata bukan sekedar pengakuan.
Oleh karena itu, orang yang mengaku beragama Islam, mengaku beriman, dan mengaku bertakwa ditantang oleh Allah untuk melakukan perbuatan sebagai bukti keimanan, keIslaman, dan ketakwaan. Jika perbuatan yang diperintahkan tersebut bisa dilakukan dengan baik maka mereka pantas disebut mukmin, muslim dan muttaqin. Dalam al-Quran Allah berfirman:
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Surat al-Imran, ayat 133).
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Surat al-Imran, ayat 134).
Editor : Wahyu Anggana