Kini Kolonel Yuni merupakan anggota referee Jujitsu Asian Union (JJAU) / Jujitsu International federation (JJIF) dan seorang Ketua Komisi Wasit Nasional di Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI). Serta satu-satunya perempuan diantara 15 wasit nasional. Bukan itu saja. Alumnus SMAN 2 Ponorogo ini juga seorang pelatih penyandang DAN 5 Black belt Jujitsu dari Institut Jujitsu Indonesia (IJI).
Ajang Asian Championship Jujitsu ini merupakan agenda rutin setiap tahun yang diadakan oleh JJAU yang pelaksanaannya secara bergantian di negara-negara Asia.
Bahrain merupakan event ke 6 yang diikuti oleh 20 negara di kawasan Asia. Nomor yang dipertandingkan adalah Newaza System, FightingSystem, Duo Show dan Contact Jujitsu. Kolonel Yuni duta wasit dari Indonesia mendapatkan tugas sebagai Referee Duo Sho System dan Contact JuJitsu.
“Sebenarnya sempat ada rasa gamang dan ragu berdiri menjadi match referee namun karena sudah menjadi tekad dan harus melaksanakan, rasa kawatir itu bisa ditepis,” cerita istri dosen Unesa Surabaya ini.
Kolonel Yuni berpesan beladiri Jujitsu bukan untuk ditakuti tapi kenali agar menyukai. “Dan praktek-kan sebagai tameng raga,” pungkasnya.
Penulis : Wachid Mukaidori
Editor : Wahyu Anggana