Pria yang juga dosen Komunikasi Politik Unair ini menilai bahwa hasil survei itu digunakan sebagai strategi kampanye untuk meraih simpati publik.
Pantauan sama juga dirasakan oleh Bramantyo dari Kolokium.id, sebuah lembaga riset digital di bidang pemilu.
Menurut Bram, banyak hasil survei yang tak masuk akal dan tidak sesuai dengan realitas.
“Perang hasil survei juga terjadi dalam dunia digital. Banyak hasil meragukan disebar melalui media digital”, ujarnya.
Maraknya hasil survei tersebut bisa mengaburkan opini orisinil warga masyarakat. Bahkan mengaburkan kebenaran pendapat masyarakat.
“Cara itu bisa menyesatkan publik”, ujarnya.
Editor : Wahyu Anggana