Surabaya, Kompas.TV Jawa Timur - Sebagai bagian dari upaya mendukung dinamika perkembangan komunitas wirausaha, Founder dan Owner PT Agrinesia Raya, Rizka Wahyu Romadhona, hadir di acara Bincang Bisnis yang diselenggarakan oleh Himpunan Pengusaha Alumni (HIPA) ITS.
Mengangkat tema ‘Organic Business Growth’ Rizka membagikan perjalanan serta pengalaman yang inspiratif dalam membangun pertumbuhan bisnis yang organik, membagikan materi yang bertujuan untuk memotivasi, memberikan wawasan, dan pengetahuan praktis kepada sesama rekan pengusaha.
Dalam sambutannya, Rizka Wahyu Romadhona, Founder dan Owner PT Agrinesia Raya, yang juga merupakan alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menyampaikan rasa senangnya atas kesempatan untuk bertemu dan berkumpul dengan rekan-rekan Himpunan Pengusaha Alumni ITS.
"Acara ini bisa lebih mempererat tali silaturahmi antara sesama rekan pengusaha satu almamater ITS," Ucapnya.
Lebih lanjut, dalam acara ini, Rizka menceritakan awal mula perjalanan PT Agrinesia Raya yang didirikan pada tahun 2011, oleh dirinya dan suami, yakni Anggara Kasih Nugroho Jati, Saat itu, semuanya dimulai dari ide sederhana untuk menggunakan bahan-bahan lokal untuk menciptakan kuliner yang berbeda.
“Pada saat itu, lahir lah produk pertama kami yakni Lapis Bogor Sangkuriang. Dibuat dari talas yang merupakan bahan lokal khas Bogor, sampai akhirnya banyak wisatawan maupun masyarakat lokal yang tertarik dan berminat dengan produk pertama kami. Karena Lapis Bogor Sangkuriang dari bahan baku talas ini merupakan produk yang baru sekaligus khas, produk kami mulai dikenal banyak orang dan penjualan pun mulai naik.” Katanya.
Rizka menyebutkan dari bahan yang sederhana seperti Talas, bisa membawa PT Agrinesia Raya untuk berkembang dan bertumbuh semakin baik lagi. Hal tersebut membuat PT Agrinesia Raya berkomitmen untuk semakin melestarikan kuliner tradisional melalui penggunaan bahan baku lokal.
“Komitmen tersebut kami barengi dengan pandangan bahwa inovasi, kualitas, dan nilai budaya serta keunikan lokal yang dihadirkan oleh Agrinesia merupakan kunci yang membuat kami bertahan dari persaingan bisnis oleh-oleh lain di luar sana. Komitmen dan prinsip tersebut membawa lahirnya brand-brand Agrinesia yang lain, di berbagai kota.” jelas Rizka.
Saat ini PT Agrinesia Raya sendiri telah memiliki tujuh merek, di antaranya Lapis Bogor Sangkuriang, Lapis Kukus Pahlawan, Bolu Susu Lembang, Bakpia Kukus Tugu Jogja, Bolu Malang Singosari, Bolu Stim Menara, dan Bolu Kukus Nusa Rasa.
Acara yang dihadiri oleh alumni ITS, meliputi para wirausaha muda dan pengusaha berpengalaman ini sekaligus menjadi wadah berharga untuk berinteraksi. Selain berbagi kiat-kiat, tantangan yang dihadapi selama perjalanan bisnisnya, serta pengalaman yang bisa menginspirasi para rekan-rekan Himpunan Pengusaha Alumni (HIPA) ITS.
Rizka juga mengatakan bahwa PT Agrinesia Raya terbuka dengan potensi kolaborasi yang bisa menciptakan nilai tambah bagi seluruh pihak yang terlibat.
"Semangat kolaboratif terus ditanamkan di Agrinesia. Bahkan pada akhir Oktober lalu, Agrinesia menjalin kerja sama dengan Universitas, yakni IPB University dan juga pemerintah setempat, di antaranya Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Kabupaten Sleman, untuk bersama-sama memberdayakan para pelaku industri UMKM. Nah, kami juga sangat terbuka dengan potensi kerja sama dan kolaborasi dengan rekan-rekan," Tambahnya.
“Kami menyambut setiap langkah pertumbuhan dengan keyakinan bahwa bersama-sama, kita bisa mencapai banyak potensi. Bersama-sama pun kita bisa mencapai dan menciptakan masa depan yang lebih bahagia bagi semua. Sejalan dengan visi Agrinesia, yakni untuk memberikan kebahagiaan di setiap momen kehidupan.” Pungkasnya.
Editor : Wahyu Anggana