Kompas TV regional jawa timur

Agama, Demokrasi, dan Politik Kebangsaan

Selasa, 21 November 2023 | 14:38 WIB
agama-demokrasi-dan-politik-kebangsaan
Prof. Dr. Muhammad Turhan Yani, MA. Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Direktur LPPM Universitas Negeri Surabaya, Ketua Komisi Pendidikan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur (Sumber: Dok. Istimewa )

Surabaya, Kompas.TV Jawa Timur - Dinamika perpolitikan pada tahun politik 2023-2024 dari waktu ke waktu memberikan suasana yang kompetitif, menjanjikan, dan sekaligus menggembirakan, kadang-kadang mengejutkan dan menegangkan karena ada hal-hal yang tak terduga, akan tetapi masih dalam suasana yang demokratis, terlepas dari saling kritik antar pihak. Inilah salah satu cerminan demokrasi yang sehat dan menggembirakan. Memang seharusnya demikian, demokrasi yang tidak menimbulkan ketegangan, kebencian, apalagi permusuhan. Gawe politik lima tahunan diharapkan dapat memberikan pembelajaran politik bagi masyarakat, khususnya bagi pemilih pemula, jangan sampai pemilih pemula yang baru memiliki hak politik mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan dari proses demokrasi lima tahunan, khawatirnya mereka akan menjadi apatis dan Golput, di sinilah peran dari para politisi dan tokoh dari berbagai elemen bangsa penting memberikan keteladanan dalam berpolitik.

 

Demokrasi dengan berbagai prakteknya, baik pada even Pemilu Presiden (Pilpres), Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), maupun even lainnya penting sekali merujuk pada nilai-nilai universal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat multikultural bangsa Indonesia (Bhineka Tunggal Ika). Keberagaman dalam berbagai aspek, baik agama, suku, budaya, ras, golongan, pandangan politik, maupun perbedaan lainnya perlu dijadikan sebagai modal sosial untuk mewujudkan dan membangun Indonesia ke depan yang lebih baik. Praktek demokrasi yang tidak merujuk nilai-nilai universal tersebut justru akan mencederai bangsa Indonesia sendiri.

 

Untuk mewujudkan demokrasi yang sehat dan penuh kegembiraan, perlu dikembangkan politik kebangsaan, yaitu politik yang dilakukan secara sehat dan sportif serta berorientasi pada kemaslahatan dan kemakmuran yang sebesar-besarnya bagi rakyat sebagaimana amanat Konstitusi. Proses politik yang kelak menghasilkan pempimpin bangsa dalam segala lini diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia lebih maju, bermartabat, berkeadilan, dan dapat mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat (Baldatun Toyyibatun Warabbun Ghafuur).

 

Dalam politik kebangsaan, demokrasi sebagai salah satu pengejawantahan politik penting sekali diwujudkan dengan berpegang pada prinsip musyawarah (syuro), berkeadilan (i'tidal), dan saling menghormati (tasamuh) satu sama lain di tengah perbedaan yang ada. Prinsip ini apabila dijalankan dengan komitmen tinggi oleh para politisi dan juga masyarakat secara keseluruhan dalam mengikuti pesta demokrasi dalam semua lini dan scope akan menjadikan demokrasi di Indonesia semakin berkualitas dan sehat. Demokrasi macam inilah yang akan memberikan dampak positif bagi perjalanan sebuah bangsa.

Editor : Wahyu Anggana

1
2
3



BERITA LAINNYA


Close Ads x