Kompas TV regional jawa timur

Serukan Pemilu Damai, Mahasiswa Surabaya: Sampaikan Kritik Secara Beretika Dan Tanpa Provokasi

Jumat, 22 Desember 2023 | 12:32 WIB
serukan-pemilu-damai-mahasiswa-surabaya-sampaikan-kritik-secara-beretika-dan-tanpa-provokasi
Organisasi Mahasiswa Dan BEM Se Surabaya Saat Acara BEM Unair Memanggil Mahasiswa Mengawal Pesta Demokrasi tanpa Provokasi (Sumber: Dok. Istimewa )

Surabaya, Kompas.TV Jawa Timur - Banyaknya buzzer politik yang menggiring opini dengan menyerang calon presiden membuat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampus di Surabaya, Mahasiswa hingga dosen bersuara. Bahkan tidak hanya mahasiswa, perwakilan organisasi mahasiswa di Surabaya mulai dari PMII, GMNI, GMKI, dan HMI ikut menyuarakan untuk pemilu damai 2024. Mereka ingin jalannya pesta demokrasi ini tanpa provokasi.

 

Dalam kegiatan  bertema "BEM Unair Memanggil Mahasiswa Mengawal Pesta Demokrasi tanpa Provokasi", yang dilaksanakan di Amphiteater Kampus B Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Kamis (21/12) sore. Sekitar 250 mahasiswa menandatangani kesepahaman untuk pemilu damai tanpa provokasi.

 

Satu persatu perwakilan BEM Unair, BEM Unesa, BEM Universitas Pembangunan Nasional Surabaya, BEM ITS, Mahasiswa Unair dan BEM UM, Dosen serta organisasi mahasiswa menandatangani deklarasi ini.  

 

"Boleh mengkritisi namun harus tetap mengedepankan moral. Mari kawal demokrasi tanpa provokasi agar pemilih lebih cerdas memilih pemimpinnya," kata salah satu mahasiswa FISIP Unair Ambu dalam orasinya.

 

Sementara itu Presiden Unair Anang Jazuli dan Wapres BEM Unair Gary Pratama mengungkapkan, pemilu damai ini harus dikawal. Ia percaya dengan pemilu yang berjalan jujur dan adil mampu mewujudkan pemilu yang damai tanpa provokasi. 

 

"Kami menghimbau pada mahasiswa sebagai insan intelektual, golongan akademis yang mengedepankan pola pikir kritis, untuk tetap menjunjung tinggi etika dan fokus pada substansi bukan menjelekkan seseorang," katanya.

 

Anang menambahkan ia sepakat, kritik harus tetap disuarakan, substansi harus tetap disampaikan, namun tetap mengedepankan etika. 

 

"Kita sepakat harus tetap menyampaikan kritik terhadap kebijakan publik terutama terkait pemilu dan pilpres 2024 dengan cara yang baik, santun dan beretika sehingga maksud dan substansi bisa tersampaikan pada masyarakat," ungkapnya.

Editor : Wahyu Anggana




BERITA LAINNYA


Close Ads x