Lamongan, KompasTV Jawa Timur - Sedikitnya 15.000 siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) mengikuti Manasik Haji Cilik, di parkir timur Wisata Bahari Lamongan (WBL), awal pekan ini.
Mengenakan pakaian ihram, para peserta yang telah dibagi dalam beberapa kelompok antusias melaksanakan rangkaian ibadah haji sesuai dengan arahan dari pemandu manasik, mulai dari ihram, wukuf, tawaf hingga sa'i.
Salah satu peserta, Zara mengaku senang bisa mengikuti kegiatan manasik haji, karena bisa belajar sekaligus mempraktikkan rukun haji bersama temannya.
"Senang, bisa tahu rukun haji," kata siswi TK asal Lamongan ini.
Direktur Utama WBL, Ahmad Salim, mengatakan kegiatan manasik haji massal merupakan program edukasi terbaru yang diselenggarakan oleh WBL untuk siswa TK dan PAUD.
"Kami mengedukasi, karena sekolah menginginkan pembelajaran manasik haji. Kemufian WBL menginisiasi program manasik haji massal, yang hari ini mulai dilaksanakan, sampai tanggal 28 Februari," kata Ahmad.
Edukasi manasik haji yang kali pertama digelar mendapat respon sangat baik dari lembaga pendidikan.
Hal itu tercermin dari banyaknya peserta yang mengikuti program tersebut.
"Alhamdulillah jumlah pesertanya luar biasa, sekitar 15 ribu peserta," tuturnya.
Ahmad menambahkan, ke depan program serupa akan menjadi program atau fun game regular yang ada di WBL.
Rencananya, replika Ka'bah dan properti lainnya akan lebih disempurnakan lagi.
"Agar nanti sekolah atau pengunjung bisa datang ke WBL, berlibur tapi juga melaksanakan program edukasi manasik haji juga bisa," harapnya.
Tidak hanya melengkapi properti, WBL juga akan menyiapkan pembimbing, agar pelaksanaan program manasik haji bisa terasa seperti haji yang sebenarnya.
"Mulai bagaimana dia tawaf, bagaimana sa'i dan semua kegiatan persis seperti umrah dan haji. Kami akan menjadikan sentra terpadu manasik haji massal untuk PAUD, TK dan SD di Jatim," ucap Ahmad.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan bahwa program manasik haji yang diselenggarakan WBL akan memberikan fondasi bagi anak-anak, terutama mengenai rukun islam.
Bupati yang akrab disapa Pak Yes tersebut menambahkan, tempat wisata tidak semata-mata untuk berlubur, tapi juga menanamkan nilai edukasi dan menumbuhkan karakter dan kepribadian.
"Dan itu tumbuh dengan beragam kegiatan religi, salah satunya manasik haji. Ini kita harapkan menjadi sesuatu yang baru, selain bisa menunjang kehadiran wisatawan, tapi juga bisa memiliki value yang lain untuk kegiatan pendidikan karakter bagi anak," pungkasnya.
Editor : Wahyu Anggana