Kompas TV regional jawa timur

Dukung Swasembada Garam BPOM Cek Kelayakan Sertifikat CPOB Industri Garam di Gresik

Rabu, 5 Februari 2025 | 09:46 WIB
dukung-swasembada-garam-bpom-cek-kelayakan-sertifikat-cpob-industri-garam-di-gresik
BPOM Cek Produksi Garam Industri PT UniChem Candi Gresik Jawa Timur (Sumber: Istimewa)

Gresik, KompasTV Jawa Timur - Menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 126 Tahun 2022, tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional yang mengatur bahwa impor garam konsumsi akan dihentikan pada tahun 2025. Sementara itu, impor garam untuk industri akan dihentikan pada tahun 2027. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dr Taruna Ikrar, M.Biomed., MD., Ph.D mengunjungi PT UniChem Candi Indonesia di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Selasa (4/2/2025). 

Di perusahaan yang bergerak di sektor industri garam tersebut, BPOM melakukan kunjungan dan mengecek untuk penerbitan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). 

"Langkah ini upaya kami untuk mendukung Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur pelarangan impor garam konsumsi di Indonesia ," kata dr Taruna, usai melakukan peninjauan. 

Lebih lanjut dr. Taruna menyebut pihaknya terus mendukung upaya swasembada garam yang berkualitas secara nasional Di Indonesia.

"Karena garam impor dihentikan di tahun ini, maka untuk garam farmasi kami mendorong industri garam untuk memberikan kontribusinya, agar tidak terjadi kelangkaan stok. Mengingat ketika Perpres ini dilaksanakan, dan impor garam, salah satunya garam farmasi dihentikan di tahun 2025, stok bahan baku garam farmasi hanya akan bertahan hingga April," lanjut Taruna. 

Karena itu pihaknya mempercepat untuk mengeluarkan sertifikasi CPOB pada industri yang produk garam farmasinya bisa meningkatkan stok jangka panjang. Tercatat ada empat perusahaan garam farmasi yang sudah mengajukan permohonan sertifikat CPOB di BPOM. 

"Dua sudah lolos dan mengantongi sertifikat CPOB, dan  satu kami kunjungin saat ini, dan yang satu lagi akan kami kunjungi dan cek lebih lanjut," ungkap dr Taruna. 

Editor : Wahyu Anggana

1
2



BERITA LAINNYA


Close Ads x