Surabaya, KompasTV Jawa Timur - Antusiasme tinggi mewarnai proses casting film terbaru garapan Bayu Skak bertajuk FouFo, yang digelar di Surabaya, Minggu (tanggal menyesuaikan). Sebanyak 2.500 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur memadati lokasi, berharap bisa menjadi bagian dari film bergenre fiksi ilmiah tersebut.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji yang hadir langsung dalam proses casting menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan acara ini.
“Sangat luar biasa antusiasme teman-teman yang ikut casting hari ini. Peserta datang dari berbagai daerah di Jatim, seperti Probolinggo, Lumajang, hingga Banyuwangi,” ujar Armuji.
Menurut Armuji, keterlibatan Surabaya dalam proses produksi film Bayu Skak bukan yang pertama kali. Ia menilai kehadiran film-film lokal seperti FouFo merupakan bentuk penguatan kearifan lokal dan potensi kreatif anak muda di Jawa Timur, khususnya Gen Z dan milenial.
“Ini kesempatan emas bagi generasi muda untuk unjuk kemampuan di dunia perfilman. Pemkot Surabaya tentu mendukung penuh, apalagi ceritanya mengangkat nuansa khas Jatim dan Madura,” lanjutnya.
Dalam film FouFo, Armuji juga terlibat sebagai salah satu pemeran. Ia menyebut karakternya memiliki nuansa yang mirip dengan perannya di film Lara Ati sebelumnya.
Sementara itu, sutradara sekaligus aktor Bayu Skak menjelaskan bahwa FouFo akan menjadi film sci-fi unik dengan dialog full menggunakan bahasa Madura. Bahkan, perbedaan logat dari berbagai daerah seperti Bangkalan dan Sampang turut dijadikan kekayaan dalam dialog.
“Madura punya bahasa daerah yang unik dan kuat. Di film ini, saya ingin tampilkan keaslian. Jadi, kalau logatnya Madura, ya dialognya juga harus pakai bahasa Madura,” ungkap Bayu.
Ia menegaskan bahwa seluruh pemeran utama dalam film ini akan berasal dari Jawa Timur, dengan dominasi aktor lokal. Dari ribuan peserta yang mendaftar, hanya 18 karakter akan dipilih sebagai pemain inti.
“Di Jakarta, casting kadang lihat follower dulu. Kalau di sini, enggak peduli. Yang penting berani, total akting, dan bisa bawa karakter dengan kuat,” tegasnya.
Rencananya, proses syuting FouFo akan dimulai pada bulan Mei, dengan sebagian besar lokasi pengambilan gambar berada di kawasan Surabaya Utara. Cerita film ini mengisahkan tentang UFO yang mendarat darurat dan ditemukan oleh tiga orang Madura, memunculkan konflik kocak hingga menyentuh unsur budaya lokal yang kuat.
Editor : Wahyu Anggana