Aliansi BEM Surabaya Tegaskan Peran Strategis Respons Isu Publik

Surabaya, KompasTV Jawa Timur – Mahasiswa kembali menunjukkan tajinya sebagai agen perubahan sosial. Melalui Kongres Ke-X Aliansi BEM Surabaya (ABS) yang digelar di Universitas Surabaya (Ubaya) pada Kamis (24/7), para perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya menegaskan pentingnya peran aktif generasi muda dalam merespons isu-isu publik.

Kongres tersebut menetapkan Nasrawi, Presiden Mahasiswa BEM Universitas Muhammadiyah Surabaya, sebagai Koordinator Umum ABS, serta Francisco Xavier Senda, Presiden Mahasiswa BEM Telkom University Surabaya, sebagai Sekretaris Jenderal. Terpilihnya dua figur ini menandai kebangkitan konsolidasi lintas kampus yang sempat meredup dalam beberapa tahun terakhir.

Mengusung tema “Terbitnya Terang Baru: Revitalisasi Aliansi Penggerak Kota Pahlawan”, ABS menegaskan komitmennya untuk hadir sebagai kekuatan moral dan sosial mahasiswa yang relevan dengan dinamika zaman.

“Ketika kita bicara soal organisasi, maka tidak ada yang namanya hebat sendirian. Diperlukan gerakan bersama. Oleh karena itu, ABS adalah rumah kolektif yang akan membangkitkan kembali gairah kawan-kawan mahasiswa di Surabaya,” ujar Nasrawi dalam pidatonya di hadapan forum kongres.

Dalam konteks perubahan sosial yang cepat dan kompleks, Nasrawi menekankan bahwa gerakan mahasiswa tidak boleh berhenti pada aksi-aksi simbolik. Ia mendorong pendekatan yang lebih substansial melalui edukasi publik, kolaborasi antar kampus, serta advokasi yang terstruktur.

“Surabaya disebut Kota Pahlawan, maka sudah selayaknya kita melawan—melawan segala bentuk ketimpangan yang mencederai kemaslahatan publik dan hanya menguntungkan segelintir orang,” tegasnya.

Kongres ini bukan hanya ajang pergantian kepemimpinan, tetapi juga momentum konsolidasi arah gerak mahasiswa Surabaya. Dalam semangat kolaboratif dan inklusif, ABS berkomitmen untuk menjadi ruang strategis penguatan peran mahasiswa dalam mengawal isu-isu lokal hingga nasional.