Gresik, KompasTV Jawa Timur – Jambore Penyuluh Pertanian kembali digelar di Gresik, Jawa Timur, sebagai ajang konsolidasi dan penguatan peran penyuluh dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Kegiatan ini mempertemukan para penyuluh dari berbagai wilayah di Pulau Jawa, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jambore Penyuluh dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono di Wisma Djenderal Ahmad Yani, Gresik, dan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan di Bumi Perkemahan Semen Indonesia.
Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa Jambore Penyuluh bukan sekadar acara seremonial, melainkan momentum penting untuk memperkuat peran strategis penyuluh sebagai ujung tombak pembangunan pertanian.
"Ini adalah ajang silaturahmi, berbagi pengalaman, serta pertukaran informasi antarpenyuluh. Lebih dari itu, ini adalah upaya konkret untuk membangun ketahanan pangan dari akar rumput," ujarnya usai membuka Jambore, Kamis (25/9)
Pada kesempatan itu, Wamentan juga melepas ekspor perdana keripik sayur ke Singapura senilai 10.800 dolar Singapura. Ekspor ini dinilai sebagai contoh nyata hasil inovasi produk pertanian yang memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar global.
Sudaryono juga menampilkan sejumlah kisah sukses petani milenial sebagai inspirasi. Di antaranya adalah pengusaha produk olahan sabut kelapa yang mampu membukukan omzet hingga Rp10 miliar per tahun, serta pelaku usaha tanaman hias asal Batu, Jawa Timur, dengan omzet mencapai Rp 500 juta per bulan dari pasar ekspor.
Editor : Wahyu Anggana