Aksi Drama Musikal Anak Disabilitas

Surabaya, KompasTV Jawa Timur - Memperingati Hari Autism Internasional, Autism Awareness Indonesia (AAI) DPD Jawa Timur memggelar Drama Musikal yang diikuti sebanyak 150 Siswa Difabel Se Jawa Timur, yang berlangsung di Atrium Royal Plaza Surabaya.

Kegiatan ini bertujuan untuk lebih mengeksplore bakat, dan meningkatkan kepercayaan diri anak disabilitas terlebih lagi untuk berani tampil di tempat umum.

Ketua AAI DPD Jatim, Vivin Komalia mengungkapkan kegiatan ini selain menjadi pembelajaran bagi siswa untuk memupuk rasa percaya diri. Juga untuk mengedukasi masyarakat bahwa anak disabilitas juga bisa mandiri dan percaya diri akan bakat yang dimiliki. 

"Kita perlu memberi apresiasi untuk menghargai mereka agar mereka khususnya dan orang tua juga bangga memiliki mereka," jelas Vivin (6-4-2023).

Dalam kesempatan tersebut tidak hanya drama musikal yang dengan antusias ditampilkan oleh ratusan siswa difabel ini, namun beberapa diantara mereka juga menyuguhkan penampilan bakat lain seperti tari, bermain alat musik, hingga fashion show.

Siti Hanifah, Salah satu orangtua siswa disabilitas, bernama Raditya Maulana Misbah  mengaku terharu atas kesempatan yang terus diberikan untuk putranya dan anak disabilitas lainnya untuk melatih kepercayaan diri anak-anak istimewa ini. 

"Dengan adanya ini saya ingin menunjukkan ke dunia bahwa anak disabilitas bisa menunjukkan bakat. Bisa lebih percaya diri," terangnya. 

Di kesempatan yang sama, turut hadir Sekretaris Dinas Sosial Prov Jatim, Sukardi menyebut dukungan Dinsos Jatim untuk penyandang disabilitas tidak hanya hadir dalam kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan anak-anak istimewa tersebut. Lebih jauh, melalui 7 UPT yang dimiliki Dinsos Jatim, pihaknya memberikan pelatihan keterampilan sesuai dengan keterbatasan yang dimiliki. 

"Kita ada 7 (tujuh) UPT yang menangani ada Tuna Daksa, Tuna Grahita, Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna Wicara dan Mental. Banyak kegiatan yang diberikan komunitas kami sesuai dengan kebutuhan dan keterampilan yang dibutuhkan mereka," urainya. 

Misalnya saja, sebut dia tuna netra diberikan keterampilan untuk pijat. Kemudian tuna daksa diberi keterampilan service hp dan pembuatan kaki. Selanjutnya Tuna rungu-wicara dibekali keterampilam bordir dan jahit. 

Melalui kegiatan tersebut AAI DPD Jatim berharap, masyarakat dapat  lebih peduli terhadap kebutuhan sosial dan pendidikan bagi anak anak berkebutuhan khusus.