Ketahanan Pangan di Kabupaten Gresik Masuk 15 Besar Terbaik di Indonesia!

Jawa timur | Selasa, 11 Juli 2023 | 13:52 WIB
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat Mengecek Kesehatan Ternak (Sumber: Dedi Heriyanto/KompasTV Jawa Timur)

Gresik, Kompas.TV Jawa Timur - Pemerintah Kabupaten Gresik terus berupaya meningkatkan sektor ketahanan pangan, mulai dari produksi, distribusi, hingga keamanan pangan. Berbagai program yang digulirkan terbukti mampu meningkatkan tingkat ketahanan pangan, terbukti dengan naiknya skor ketahanan pangan dari tahun ke tahun. 

Diskominfo Gresik melalui akun Instagram @pemkabgresik, pada (29/6/2023) merilis data Ketahanan Pangan di Kabupaten Gresik, menjadi satu-satu wilayah di Jawa Timur yang secara konsisten masuk dalam 15 besar kategori ketahanan pangan terbaik di Indonesia. 

Badan Pangan Nasional mencatat Skor IKP Kabupaten Gresik terus mengalami peningkatan dibandingkan tahun tahun sebelumnya. pada tahun 2019 Skor IKP Kabupaten Gresik menempati urutan kesembilan dengan skor 86,34. Kemudian pada tahun 2020 skor IKP naik menjadi 88,02. 

Selanjutnya, pada tahun 2021 Skor KIP naik menjadi 88,25 dan menempati urutan ke enam terbaik. Sedangkan, pada tahun 2022 Skor IKP Kabupaten Gresik mencapai 86,81, meski urutanya mengalami penurunan.

Dalam rilisnya, Diskominfo Gresik juga menyebutkan rasio Ketersediaan Pangan dan penyedia kebutuhan pangan di Gresik juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2022 Rasio Ketersediaan Pangan Utama meningkat menjadi 180,73 Kg/ Kapita/ tahun. Angka ini jauh lebih tinggi dari Angka Konsumsi Beras Nasional sebesar 94,02 Kh/Kapita/Th. Dengan demikian, maka ketersediaan pangan di Kabupaten Gresik cukup besar untuk mencukupi kebutuhan pangan penduduknya. 

Tabel Skor Indeks Ketahanan Pangan Kabupaten Gresik (Sumber: Instagtam @pemkabgresik)

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro mengatakan peningkatan juga terjaadi pada produksi komoditas peternakan. Produksi daging pada tahun 2022 naik menjadi 11,5 ribu ton. Peningkatan ini, didominasi Ayam Ras Pedaging sebesar 5,89 ribu ton, sapi potong sebesar 2,5 ribu ton dan produksi telur Ayam Ras Petelur mencapai 2,668 ribu ton.

“Peningkatan ini berkat program Nawa Karsa melalui 'Gresik Agropolitan' yang bertujuan mengembangkan sektor pertanian di wilayah tersebut” ujarnya, Senin (10/7/2023).

Eko Anindito Putro menambahkan  program Gresik Agropolitan juga berhasil mendongkrak produksi komoditas unggulan pertanian. Secara kumulatif, total produksi komoditas unggulan pertanian pada tahun 2022 meningkat sebesara 2.721 ton dibandingkan tahun 2021. Padi (393 ribu ton), Jagung (125 ribu ton), Cabe (27,9 ribu ton), Mangga (78,7 ribu ton), Pisang (28 ribu ton), dan Kunyit (23 ribu ton). Produksi padi di Kabupaten Gresik menjadi terbesar ketujuh dan menyumbang 4,32% produksi padi di Jawa Timur

“Melalui Program Gresik Agropolitan bertekad menjadikan Kabupaten Gresik sebagai kawasan agropolitan karena wilayah Gresik dinilai sangat potensial di bidang pertanian, khususnya produk tanaman pangan, hortikultura, dan buah” ungkapnya. 

Lebih jauh, Eko Anindito Putro mengungkapkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gresik 2021-2026, peningkatan produktivitas pertanian, peternakan, dan perkebunan berkat program Nawa Karsa Gresik Agropolitan yang dijalankan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik. 

"Sejumlah program yang dilakukan antara lain penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian,  penyediaan dan pengembangan sarana pertanian, penyuluhan pertanian, dan peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat," pungkasnya.


TERBARU