Kompas TV kolom opini

Protokol Meja Makan Puasa era Pandemi

Rabu, 21 April 2021 | 11:22 WIB
protokol-meja-makan-puasa-era-pandemi
Prof dr Djoko Santoso, PhD Ketua Badan Kesehatan MUI Jatim dan Guru Besar Kedokteran Unair Surabaya (Sumber: KompasTV Jatim )

Intinya, puasa boleh tapi jangan berlebihan yang menyebabkan kelaparan. Karena itulah, Rasulullah memberi tuntunan, agar makan sahur diakhirkan dan berbuka (iftar) disegerakan. Sehingga interval “diet” fisik dalam puasa mudah ditanggung oleh tubuh. Dan, tercukupi asupan minimal agar organ dan tubuh tetap bisa beraktivitas sewajarnya selama tidak makan dan minum. Puasa dalam Islam bukanlah tirakat menyiksa diri, tetapi latihan spiritual untuk menahan diri (siyam, imsak).

Berpuasa, biasanya terasa sedikit berat di seminggu awal. Saat berpuasa, orang akan merasa rasa lapar, mudah tersinggung dan kemampuan konsentrasinya menurun. Akan tetapi, efek samping ini biasanya akan hilang dalam waktu 2 - 4 minggu. Artinya, setelah 2-4 minggu berpuasa, jika akan dilanjutkan puasanya, maka pada minggu ke 3 - 5 berikutnya sudah menjadi terasa biasa, dengan kemampuan konsentrasi yang normal. Puasa sunnah enam hari di bulan Syawal setelah sebulan penuh puasa Ramadhan bisa berfungsi sebagai penyesuaian berangsur-angsur bagi fisik dan psikis menuju pola makan minum yang rutin.

Ada orang yang menambahkan niat puasa Ramadhannya, selain mengimani ajaran agama, juga untuk diet menurunkan berat badan. Tetapi malamnya, saat berbuka, ternyata makannya malah berlebihan dan terus mengemil sepanjang malam, membuat puasa atau dietnya menjadi tidak efektif. Karena itu tuntunan Rasulullah s.a.w, bahwa “berpuasalah agar kamu sehat” itu bersyarat. Akan tergantung pada kemampuan untuk membatasi ngemil, serta jenis dan jumlah kalori cemilan yang dimakan selama jam non-puasa.

Satu lagi, berpuasa jika tidak dikerjakan dengan sepenuh hati, bisa memicu makan berlebihan saat berbuka atau sahur. Maka seyogyanya saat berbuka dan sahur harus makan makanan yang sehat, misalnya biji-bijian, lemak dan protein sehat, membatasi lemak jenuh, menghindari gula dan karbohidrat olahan, bahkan kalau bisa justru makan yang tinggi serat serta jangan terlalu asin. Dan juga pastikan untuk tetap terhidrasi dengan baik melalui minum proporsional saat sahur, dan batasi kegiatan fisik yang tidak begitu penting.

Selamat menikmati menahan diri dan berbagi dalam puasa Ramadhan. Makna menahan diri dan berbagi kian penting, ketika sangat banyak saudara kita yang taraf hidupnya merosot karena pandemi. Mari jaga protokol kesehatan dan “protokol meja makan”.

Editor : Finsa Firmansyah




BERITA LAINNYA


Close Ads x