Implementasi Nilai Kemanusiaan dan Keadilan
Nilai-nilai kemanusian dan keadilan tidak bisa lepas dari nilai-nilai ketuhanan, keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Ini artinya, generasi muda harus menjadikan dimensi spiritual Pancasila tersebut sebagai pijakan dasar dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini perlu dilakukan agar kehidupan mereka dapat terarah dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam kehidupan generasi muda, kadang terjadi paradoks pada kehidupan mereka. Sebagai contoh, sering tampak fenomena perilaku sebagian generasi muda di luar kemanusiaan seperti tawuran antar pelajar, antar mahasiswa, pelecehan seksual, pergaulan bebas, penipuan, dan sebagainya. Fenomena seperti ini tentu memprihatinkan karena sama sekali tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Namun demikian di sisi lain kita jumpai kalangan generasi muda Indonesia, khususnya mahasiswa tampak antusias dalam membela kaum tertindas, membantu korban bencana alam, membela kebenaran, dan sebagainya. Realitas demikian membuat kebanggan tersendiri karena mereka memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sebagai cerminan dari nilai-nilai universal agama dan Pancasila.
Dengan demikian, nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan sebagai dimensi spiritual Pancasila perlu mendapat perhatian serius dari semua komponen bangsa untuk dapat diterapkan oleh bangsa Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Sebab melihat realitas belakangan ini, fenomena perilaku sebagian generasi muda sempat membuat kekahawatiran banyak pihak, seiring dengan maraknya radikalisme yang berujung pada terorisme, pergaulan bebas dan keterlibatan pada narkoba yang berujung pada kesengsaraan dan kebinasaan. Perilaku yang demikian berarti tidak lagi mengindahkan nilai-nilai Pancasila. Padahal pengejawantahan nilai-nilai Pancasila merupakan cerminan dari pengejawantahan nilai-nilai agama. Ini artinya, kalau seseorang konsisten menerapkan nilai-nilai Pancasila berarti ia juga konsisten menerapkan nilai-nilai agama yang diyakininya, inilah titik temu antara Pancasila dan Agama, keduanya tidak bertentangan. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi seseorang untuk menolak Pancasila.
Editor : Wahyu Anggana