Kompas TV kolom opini

Sinergi Agama dan Pancasila dalam Sistem Pendidikan Nasional

Selasa, 2 Mei 2023 | 06:00 WIB
sinergi-agama-dan-pancasila-dalam-sistem-pendidikan-nasional
Prof. Dr. H. Muhammad Turhan Yani, M.A., Ketua Komisi Pendidikan MUI Jawa Timur, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, dan Direktur LPPM UNESA (Sumber: Dok. Istimewa )

 Menurut Azyumardi Azra, Pancasila telah terbukti sebagai common platform ideologis negara-bangsa Indonesia yang paling feasible dan sebab itu lebih viable bagi kehidupan bangsa hari ini dan di masa akan datang. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan ideologi final yang sangat penting untuk dijaga dan dipertahankan karena ideologi ini telah teruji dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan telah mampu menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara-bangsa yang bermartabat dan bersatu di tengah masyarakat multikultural Indonesia.

Ketiga, kebutuhan masyarakat modern dewasa ini, seiring dengan perkembangan global yang berdampak pada segala bidang, ajaran agama dan nilai-nilai Pancasila menjadi benteng yang dapat memproteksi dari pengaruh-pengaruh negatif. Tantangan dan pengaruh global dewasa ini luar biasa besarnya, baik di bidang budaya, teknologi informasi-komunikasi, dan lain sebagainya menuntut semua komponen bangsa untuk merapatkan barisan agar pondasi berbangsa dan bernegara tidak tergerus oleh zaman. Oleh karena itu Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa para generasi muda hendaknya sering mengunggah Pancasila di media sosial, agar mereka selalu ingat akan nilai-nilai Pancasila.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, agama dan Pancasila memiliki titik temu yang sama-sama menjadi sumber, baik sumber Ilahiyah (Ketuhanan) maupun sumber Insaniyah (Kemanusiaan). Agama (Islam) sumbernya adalah Ilahiyah yang terpancarkan ke dalam Pancasila yang memiliki dimensi sumber ilahiyah karena cerminan dari pancaran ajaran agama dan sekaligus dimensi insaniyah (rumusan ijtihadiyah dari para pendiri bangsa) yang sangat arif dan bijaksana. Bahkan menurut Lukman Hakim Saifuddin (Mantan Menteri Agama RI) menyatakan bahwa sila-sila dalam Pancasila semuanya adalah bersumber dari ajaran agama (Islam).

Menurut Yudi Latif, Pancasila menjadi Mata Air Keteladanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di sinilah spirit Pancasila sebagai pondasi yang kokoh dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan negara yang dalam kitab suci Alquran diistilahkan dengan sebutan Baldatun Toyyibatun Warabbun Ghafur, sebuah negeri yang rakyatnya makmur, adil, damai, sejahtera, dan mendapat ampunan dari Allah Swt, sebuah cita-cita luhur bangsa dan negara.

Keempat, kemajemukan bangsa Indonesia, agama dan pancasila merupakan spirit utama dalam membangun keutuhan bangsa dan kebersamaan dalam masyarakat multikultural Indonesia. Keduanya merupakan sumber spirit yang ideal dalam membangun dan mewujudkan sebuah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Kelima, pendidikan nasional, dalam konteks pendidikan nasional Indonesia, ajaran Agama dan Pancasila tercermin di dalam tujuan pendidikan nasional, yaitu membentuk manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berilmu pengetahuan, cerdas, cakap, tanggung jawab, dan ikut andil dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan. Tujuan pendidikan nasional ini merupakan tujuan yang sangat ideal dalam mewujudkan cita-cita luhur bangsa.

Dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional Indonesia spirit Agama dan Pancasila tercermin sangat jelas di dalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sangat religius, di dalam basic pendidikan nasional telah ditegaskan sangat jelas sebagaimana tercantum dalam tujuan pendidikan nasional Indonesia. Oleh karena itu, untuk memperkuat terwujudnya tujuan pendidikan nasional, selain agama, juga sangat penting menginternalisasikan Pancasila dalam kurikulum pendidikan nasional.

Oleh: Prof. Dr. H. Muhammad Turhan Yani, M.A. (Ketua Komisi Pendidikan MUI Jawa Timur, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, dan Direktur LPPM UNESA) 

Editor : Luky Nur Efendi




BERITA LAINNYA


Close Ads x