Kompas TV kolom opini

Excellent of Experience dalam Organisasi Kepemudaan Menyongsong Indonesia Emas

Jumat, 27 Oktober 2023 | 13:25 WIB
excellent-of-experience-dalam-organisasi-kepemudaan-menyongsong-indonesia-emas
Prof. Dr. Muhammad Turhan Yani, MA. Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Direktur LPPM Universitas Negeri Surabaya, Ketua Komisi Pendidikan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur (Sumber: Dok. Istimewa )

 

Selama berada di organisasi kepemudaan para aktivis digembleng dengan berbagai program pengkaderan, kajian, problem solving, dan lain sebagainya sehingga nalar kritis para aktivis tumbuh-kembang dan terbangun dengan baik serta memiliki daya tahan dalam menjalani keberlangsungan hidup di bidang masing-masing, khususnya pada saat yang bersangkutan saat ini mendapat amanah sebagai seorang pimpinan.

 

Tempaan mental-spiritual juga terbiasa dilakukan dalam organisasi kepemudaan, sehingga sensitivitas para aktivis mudah tersentuh apabila ada sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nurani, akan terasa seperti alarm yang memberikan sinyal bahwa mereka harus bergerak memberikan respon. Dalam sejarah reformasi Indonesia sensitivitas para aktivis dari kalangan mahasiswa telah menandai sejarah penting bangsa Indonesia pada tahun 1998. Pemerintah Orde Baru yang sangat kuat pada saat itu tumbang melalui gerakan mahasiswa yang dimotori oleh para aktivis kampus dan organisasi kepemudaan. Rekam jejak para aktivis saat itu, kini dapat ditelusuri mereka telah berkiprah di berbagai bidang, terlibat dalam pembangunan nasional sesuai peran masing-masing.

 

Peringatan Sumpah Pemuda tidak sekedar menjadi rutinitas tahunan, akan tetapi perlu ada blue print secara jelas dan visioner menyongsong Indonesia Emas 2045 apa yang akan menjadi icon penting dan monumental melalui organisasi kepemudaan yang saat ini ragam bentuk dan jumlahnya lebih ekspansif. Pada bulan Oktober 1928  kalangan pemuda berkumpul dalam satu cita-cita yang sama melahirkan gelora nasionalisme dan patriotisme bersama dengan kalangan santri, kiai, dan komponen bangsa lainnya menginspirasi bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan, walhasil dengan izin dan pertolongan Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa bangsa Indonesia dianugerahi kemerdekaan. Selanjutnya pada tahun 1998 atau 70 tahun kemudian berkumpulnya para pemuda dari kalangan aktivis mahasiswa dalam satu cita-cita yang sama, yaitu reformasi menjadi tonggak lanjutan sejarah bangsa Indonesia yang berhasil memberikan kesempatan bagi tumbuhnya demokrasi di Indonesia yang lebih baik dan ekspansif bagi semua kelompok pasca Orde Baru. Kini melalui peran kalangan generasi muda Indonesai pada masa Reformasi telah tampak pernak-pernik kiprah generasi muda di berbagai bidang sesuai ciri khas generasi millennial lebih variatif, ekspresif, inovatif, kreatif, dan prospektif dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menyongsong satu abad kemerdekaan atau Indonesia Emas pada tahun 2045.

 

Dinamika peran generasi muda dan generasi senior dalam perjalanan bangsa Indonesia agar tetap dalam keharmonisan, penghormatan, dan kasih sayang, terdapat teks agama (hadits Nabi) yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam membangun kohesi sosial, yaitu hormatilah yang lebih tua dan sayangilah yang lebih muda. Ketika generasi muda Indonesia saat ini menjadi bagian dari pioner, mereka penting tetap menghormati para orang tua dalam arti para sesepuh dengan penghormatan yang setinggi-tingginya, dan pada saat bersamaan para orang tua memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kasih sayang kepada generasi yang lebih muda. Batas-batas kepatutan dan moralitas memang tidak selalu berbanding lurus dengan parameter hukum, inilah yang perlu disikapi dengan arif dan bijaksana agar tidak terjadi disharmoni dalam kehidupan sosial.

Editor : Wahyu Anggana




BERITA LAINNYA


Close Ads x