Kompas TV kolom opini

Pernak-Pernik Perpolitikan dan Interpretasi Nomor Urut Pasangan Capres - Cawapres 2024

Rabu, 15 November 2023 | 17:54 WIB
pernak-pernik-perpolitikan-dan-interpretasi-nomor-urut-pasangan-capres-cawapres-2024
Prof. Dr. H. Muhammad Turhan Yani, M.A., Ketua Komisi Pendidikan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur dan Direktur LPPM Universitas Negeri Surabaya, UNESA. (Sumber: Dok. Istimewa )

 

Sikap sabar dan tawakkal menjadi modal spiritual yang wajib dimiliki oleh siapapun yang terjun ke dunia perpolitikan, termasuk para calon legislatif, calon kepala daerah, khususunya bagi calon presiden dan calon wakil presiden yang berlaga dalam kompetisi dan suksesi kepemimpinan nasional melalui Pemilihan Umum Presiden tahun 2024, tidak terkecuali tim sukses dan para pendukung masing-masing calon penting memliki sikap sabar dan tawakkal, seraya tetap mengikuti aturan main agar tidak terjadi tindakan anarkis dan gesekan sosial, semuanya memiliki tanggung jawab menjaga persatuan dan kesatua di tengah perbedaan dalam hal apapun. Bagi seorang pemimpin dalam skala dan scope apapun juga penting menerapkan kepemimpinan transformasional (James MacGregor Burns, 1978). Kepemimpinan transformasional atau transformational leadership adalah sebuah gaya kepemimpinan yang mengidentifikasi perubahan untuk sebuah kemajuan, menyusun visi yang akan membuka jalan bagi perubahan dan melaksanakannya dengan komitmen.

 

Di antara pernak-pernik perpolitikan lainnya yang masih hangat adalah terkait pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang telah dilakukan pada tanggal 14 November 2023 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), hasilnya Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat nomor urut 1, Probowo Subianto-Gibran nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud nomor urut 3. Setelah mendapat nomor undian, dilanjutkan sambutan atau pidato dari masing-masing pasangan, pasangan nomor urut 1 mempersilahkan calon wakil presiden yang pidato (Muhaimin Iskandar). Cak Imin sebutan populernya menyampaikan kalau dia diperintahkan oleh Capres (Anis Baswedan) untuk menyampaikan pidato, sementara pasangan nomor urut 2 dan pasangan nomor urut 3 calon presiden Prabowo dan calon Presiden Ganjar menyampaikan langsung sendiri. Tampaknya calon Presiden nomor urut 1 Anis Baswedan hendak menunjukkan bahwa Cawapresnya sekaliber Calon Presiden dan sebagai simbol dwitunggal. Anis juga memberikan apresiasi terhadap narasi yang disampaikan oleh Cak Imin dengan ungkapan baik sekali dan mudah dipahami oleh masyarakat.

 

Terkait nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ini juga menarik dianalisis dari berbagai perspektif dengan mengotak-atik secara simbolik nomor 1, nomor 2, dan nomor 3. Masing-masing nomor urut bisa diinterprestasi sesuai dengan persepsi masing-masing oleh calon dan oleh siapa saja. Cak Imin mengatakan nomor urut 1 (Anis-Muhaimin) sambil menunjukkan telunjuk satu jari sebagai suatu pertanda baik, sementara calon lain Prabowo-Gibran mendapat nomor urut 2 sebagai identitasnya sambil menunjukkan telunjuk 2 jari, demikian pula pasangan Ganjar-Mahfud mendapat nomor urut 3 sambil menunjukkan 3 jari. Nomor urut berapapun sebenarnya tidak menjadi jaminan siapa yang akan menang dan yang kalah, hanya dalam tradisi di masyarakat, setiap nomor bisa diinterprestasi berbeda-beda dan bersifat subyektif.

 

Pernak-pernik lainnya nomor urut atau angka 1,2,3 dalam sebuah lagu terdapat bait lagu “satu-satu aku sayang ibu, dua-dua juga sayang ayah, tiga-tiga sayang adik kakak, satu, dua, tiga sayang semuanya”. Artinya pasangan nomor urut 1 menekankan pada sayang ibu, nomor urut 2 sayang pada ayah, nomor urut 3 sayang adik-kakak. Pada akhirnya satu dua tiga sayang semunya. Disi lain ada interpretasi dalam kejuaraan apapun yang menjadi icon penting adalah angka 1 karena dikenal sebagai juara 1, akan tetapi kalau bicara instrumen dan skor pada skala 1-3 yang menjadi icon penting dan menentukan adalah angka 3 karena nilainya lebih tinggi. Sementara angka 2 juga bisa diinterpretasi sebagai keseimbangan dan kemitraan karena angka 2 menunjukkan pasangan ideal seperti ayah dan ibu sebagai simbol pasangan. Inilah pernak-pernik analisis berbasis otak-atik angka yang dilogis-logiskan, akan tetapi menarik untuk dikemukakan.

Editor : Muhammad Bisri Affandi




BERITA LAINNYA


Close Ads x