Gresik, Jawa Timur - Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik terus memaksimalkan program pelatihan keterampilan bagi para pencari kerja. Selain meningkatkan daya saing tenaga kerja, program pelatihan juga efektif mengatasi angka pengangguran di Kabupaten Gresik.
Kominfo Gresik melalui akun Instagram @pemkabgresik merilis tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), pada tahun 2022 mencapai 68,3 persen. Jumlah ini, melampaui target yang ditetapkan yakni sebesar 67,0 persen. TPAK menunjukkan banyaknya angkatan kerja terhadap banyaknya penduduk usia kerja.
Kepala Disnaker Kabupaten Gresik, Andhy Hendro Wijaya mengatakan pembekalan keterampilan para pencari kerja menjadi kunci Program Gresik Cerdas. "Program ini, terbukti efektif mengatasi angka pengangguran dan meningkatkan daya siang para pencari kerja bersertifikasi kompetensi," ujarnya, Senin (16/10/2023).
Andhy Hendro Wijaya menambahkan jenis pelatihan yang diberikan di antaranya Ahli K3 Umum, las listrik, basic scaffolding, ahli K3 konstruksi. Selain itu, Disnaker juga memberikan pelatihan skill entrepreneur meliputi digital marketing, menjahit, konstruksi atap baja ringan, barber, dan bakery sesuai kebutuhan dunia industri.
"Usai mengikuti pelatihan, para pencari kerja mendapatkan sertifikasi keahlian yang dibutuhkan dunia industri. Ini menjadi kunci keberhasilan Disnaker menurnkan angka pengangguran," tegasnya.
Sebelumnya, lanjut Andhy, angka pengangguran sempat mengalami kenaikan dampak Covid-19. Namun, sejak 3 tahun terakhir angka pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Gresik terus mengalami penurunan.
"Artinya, makin banyaknya angkatan kerja yang mendapatkan pekerjaan. Terbukti angka TPT terus menurun dari 8,21 persen di tahun 2020 turun menjadi 8 persen di tahun 2021 dan pada tahun 2022 turun lagi menjadi 7,84 persen," jelasnya.
Masih kata Andhy, untuk program Gresik Seger Output kunci Bumi Gresik (Buruh Migran), Disnaker memberikan perlindungan dan kompetensi Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau calon PMI serta pemberdayaan PMI purna dan keluarganya.
Disnakertrans juga memperkuat kerja sama multi pihak. Hal ini, untuk memperluas kesempatan kerja. Melalui program ini, pada tahun 2022 tingkat kesempatan kerja terealisasi sebesar 92,16 persen melampaui dari target sebesar 92,12 persen.
Namun sayangnya, lanjut Andhy, tingkat penyelesaian kasus hubungan industrial masih relatif sedang. Dari total sebanyak 66 kasus, telah menyelesaikan sebanyak 46 kasus hubungan industrial.
"Hal ini disebabkan seringnya pihak berselisih mangkir dari mediasi, serta kurangnya iktikad baik dari kedua belah pihak untuk melakukan mediasi tanpa berbelit," tandasnya.
Dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gresik 2021-2026, program ketenagakerjaan diwadahi melalui Nawa Karsa Gresik Seger Output Kunci Bumi Gresik (Buruh Migran) dan Gresik Cerdas output kunci program fasilitasi serta pembekalan lulusan baru.
Editor : Wahyu Anggana