Tidak itu saja, beberapa hari setelah kepulangnnya ke Indonesia, pria yang pernah bekerja di kantor staf Khusus Presdien RI ini mendapat surat penawaran sebagai penasehat akademik internasional dari The Global Business and Administrative Technological College (TGBC) yang berkantor di Bangkok Thailand.
Surat tawaran sebagai penasehat akademik internasional tersebut diterima Mas'ud secara elektronik pada tanggal 29 April 2024 dan ditanda tangani oleh Direktur TGBC, Prattana Srisuk, PhD.
Dalam surat tawaran sebagai penasehat akademik internasional tersebut Mas'ud diminta untuk memberi masukan dan nasehat kepada Direktur agar TGBC bisa meningkatkan standard mutu akademik dan menjaga reputasi kerjasama internasional.
Latar Belakang Tradisional
Mas'ud Said adalah sedikit dari sosok berlatar belakang tradisional yang memiliki jalur akademik internasional. Pria yang sekarang menjadi Ketua Ikatan Sarjana NU (ISNU) Jawa Timur ini menyelesaikan studinya di luar negeri dengan beasiswa full funded dari AusAid Australia tahun 2001-2004.
Disertasi Mas'ud saat itu Tahun 2005 2014 menjadi salah satu acuan kajian akademik tentang pelaksanaan otonomi daerah dengan judul New Directions for Decentralizatin in Indonesia. Kemudian diterbitkan menjadi buku oleh Lambert Academic Publishing, Jerman.
Pada Tahun 2023 lalu, cendekiawan muslim lulusan Flinders University Australia ini mengunjungi Al Azhar Mesir di Kairo dan membuat inisiatif kerjasama dengan Al Azhar Observatory for Combating Extremism ( AOCE ).
Ia malakukan lawatan ke negara Inggris menemui Dubes Indonesia di Inggris Raya Desra Percaya dan sekaligus membangun kerjasama dengan Kings College London.
Akhir tahun lalu Mas'ud menerima kunjungan balasan rombongan dari Minhaj Lahore University di Pascasarjana Unisma. Universitas ini memiliki reputasi akademik kuat dibawah Yayasan Minhajul Qur'an yang berpusat di Inggris.
Editor : Wahyu Anggana