Surabaya, Kompas.TV Jawa Timur - Komisi Pendidikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur melaksanakan kegiatan bersama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (29/7).
Kolaborasi dengan LPPM Unesa ini telah dilaksanakan mulai tahun 2023 dengan sasaran insan akademik (dosen, guru sekolah, guru madrasah, dan mahasiswa) serta masyarakat umum secara off line.
Pada saat pandemi, program kegiatan dilaksanakan secara online rutin setiap bulan.
Kegiatan kolaboratif antara Komisi Pendidikan MUI Jatim bersama LPPM Unesa Tahun 2024 bertema Short Course Keulamaan dan Keindonesiaan bagi penyuluh Agama Islam se-Jawa Timur.
Ketua Komisi Pendidikan MUI Jawa Timur dan sekaligus Kepala LPPM Unesa Prof. Dr.H. Muhammad Turhan Yani, M.A., CIRR menjelaskan kegiatan short course ini penting dilakukan karena mereka memiliki tugas penting yaitu mengedukasi masyarakat dalam pengamalan ajaran Islam dalam konteks keindonesiaan.
"Peran penyuluh agama akan terbentuk masyarakat yang taat beragama dan sekaligus warga negara yang baik," ujar Prof Turhan.
Narasumber lain yang memberi materi adalah Wakil Ketua Umum MUI Jawa Timur Prof.Dr.KH. Halim Soebahar, M.A yang juga guru besar UIN Jember
Prof Halim menyampaikan terkait peran strategis MUI dalam memberikan solusi atas persoalan umat melalui fatwa yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi para penyuluh agama Islam.
Narasumber berikutnya Dr. Nur Kholis, M.HI Sekretaris Komisi Pendidikan MUI Jawa Timur yang juga dosen Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyampaikan pentingnya regulasi mengatur persoalan umat untuk meminimalisir perbedaan yang sering terjadi.
Seperti penetapan awal Ramadan, Syawal, dan lain sebagainya.
Kegiatan short course ini diikuti sekitar 50 penyuluh Agama Islam se-Jawa Timur dan dihadiri jajaran pengurus Komisi Pendidikan MUI Jatim.
Editor : Wahyu Anggana