"Namun, sampai saat ini kami tidak tahu, siapa oknum yang melakukan pengerahan itu. Begitupun, peserta yang hadir kompak menggunakan kostum hijau itu siapa, kami juga tidak tahu," bebernya.
Berkaitan dengan surat keberatan itu, PC Muslimat NU Kabupaten Malang saat tengah berdiskusi untuk langkah-langkah yang akan ditempuh.
"Tadi pagi kebetulan kami dapat surat permohonan klarifikasi dari PC NU Kabupaten Malang, karena kan secara aturan itu tidak boleh mengatasnamakan organisasi, apalagi memakai seragam untuk penegrahan masa kampanye," tuturnya.
Ia mencontohkan, calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua PP Muslimat NU juga tidak pernah melakukan pengerahan dan memanfaatkan Muslimat NU terkait dengan pencalonannya.
"Beliau justru biasanya meminta kader yang mendukung beliau, untuk menggunakan baju berwarna putih, apabila hadir dalam kegiatan kampanyenya," pungkasnya.
Sementara disinggung terkait keberpihakannya dalam kontestasi Pilkada 2024 ini, Sunarti menyebut bahwa Muslimat NU secara otomatis mendukung calon yang berasal dari kader Muslimat NU.
"Pilkada Jatim yang mencalonkan Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, tentu sudah otomatis arah dukungannya ke sana," ujarnya.
"Begitupun dalam Pilkada Kabupaten Malang, Calon Wakil Bupati Malang nomor urut 1, Nyai Lathifah Shohib juga kader Muslimat NU, maka otomatis dukungan kita ke sana," imbuhnya.
Editor : Wahyu Anggana