Pemprov Jatim Dukung 1,5 Juta UMKM Naik Kelas dengan Pendampingan dan Bantuan Modal

Jawa timur | Jumat, 11 Oktober 2024 | 14:02 WIB
Salah Satu Kelompok Pelaku UMKM di Jatim (Sumber: Istimewa)

Kelompok pelaku UMKM yang kedua biasanya cenderung tidak siap, belum memiliki ilmu kewirausahaan, dan asal nekat sehingga cenderung memiliki risiko untuk kurang bisa berkembang dan kurang bisa meningkatkan hasil usaha. 

Merekalah yang oleh Pemprov Jatim dilakukan pembinaan, pendampingan sehingga usahanya bisa terus berkembang dan naik kelas. 

“Pendampingan yang kita lakukan beragam. Selama lima tahun ini kami melaksanakan program Millenial Job Center (MJC). Program ini memfasilitasi pengembangan kualitas dan inovasi produk pelaku UMKM supaya naik kelas,” tegas Endy. 

Bentuk nyatanya adalah memberikan pendampingan untuk desain logo, peningkatan kemasan produk, inovasi pengembangan produk, pembukuan usaha, hingga upaya pemasaran produk secara digital. Semua itu dilakukan secara holistik agar usaha yang dijalankan bisa naik kelas. 

“Naik kelas artinya yang mikro menjadi kecil, yang kecil menjadi usaha menengah, dan yang usaha menengah menjadi industri,” ujar Endy. 

Tidak hanya itu, Dinas Koperasi dan UKM Jatim juga aktif membantu dalam mencarikan pasar dengan business macthing. Misalnya ada pembukaan kawasan industri atau pabrik baru, maka Pemprov membantu agar pelaku usaha makanan dan minuman binaan mereka bisa mengisi kebutuhan mamin di sana. 

“Selain itu kita juga melakukan misi dagang di berbagai provinsi di Indonesia. Pameran juga kita gelar supaya para pelaku usaha ini bisa ketemu pembeli yang cocok,” ujarnya. 

Tak hanya itu, Pemprov Jatim melalui Dinas Koperasi dan UKM Jatim juga menggulirkan bantuan modal melalui pinjaman bunga rendah bertajuk Prokesra. Program pinjaman yang diluncurkan sejak tahun 2022 ini menyediakan plafon pinjaman hingga Rp 50 juta pada pelaku UMKM dengan bunga hanya 3 persen per tahun. 


TERBARU